Sementara itu, tunggal putri Indonesia Mutiara Ayu Puspita Sari mengungkapkan bahwa China memang bakal jadi lawan terberat di fase grup.
Tetapi ia dan teman-teman satu tim yakin, masih ada peluang untuk membuat kejutan di hadapan publik sendiri.
"Untuk saya sendiri dan tim, melawan China kami sebagian besar diisi oleh pemain yang sama seperti Kejuaraan Dunia Junior 2022 lalu, jadi kami punya modal motivasi dari pengalaman mengalahkan China di perempat final saat itu," kata Mutiara.
"Kami punya rasa percaya diri sediri, terlebih kami sebagai tua rumah."
"China memang kuat, tapi kami lebih kuat," ujar pemain 17 tahun besutan PB Djarum itu.
Menghadapi fase grup, tak hanya perlu menyiapkan skill dan persiapan teknik lainnya.
Menurut pemain ganda campuran Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, ia dan tim juga harus mampu menjaga mindset dan mental saat bertanding.
"Kalau bagi saya, lawan terberat adalah diri sendiri, pikiran sendiri," kata Felisha.
"Kalau dari negara, mungkin China, Jepang dan Korea Selatan dan Taiwan (harus diwaspadai). Tapi yang terpenting adalah diri sendiri dan pola pikir," katanya lagi.
Sementara bagi pemain ganda putra Nikolaus Joaquin, yang baru mencicipi pengalaman pertama di ajang beregu Asia ini, berharap kehadirannya mampu bekontribusi untuk tim.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar