BOLASPORT.COM - Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, mendapatkan keuntungan menghadapi babak pertama Japan Open 2023.
Apriyani/Fadia dipastikan menjadi salah satu tumpuan Indonesia pada ajang Japan Open 2023 yang berlangsung tanggal 25-30 Juli mendatang.
Dalam turnamen berlevel super 750 tersebut, mereka akan menyandang status sebagai unggulan keeenam.
Dilansir BolaSport.com dari laman BWF Tournamentsoftware, Apriyani/Fadia dipastikan menghadapi salah satu wakil tuan rumah.
Ya, ganda putri peringkat kedelapan dunia tersebut melawan pasangan Nami Matsuyama/Chiharu Shida di fase 32 besar.
Kedua pasangan ganda putri tersebut hingga sejauh ini sudah berjumpa di lapangan pertandingan sebanyak dua kali.
Dari dua pertemuan itu, Matsuyama/Shida dan Apriyani/Fadia sama-sama mengamankan satu kemenangan.
Pertemuan terakhir terjadi pada perempat final Denmark Open 2022, pasangan ranking ke-11 dunia itu menang rubber game atas Apriyani/Fadia.
Meski menelan hasil minor pada perjumpaan terakhir, Apriyani/Fadia memiliki peluang besar untuk melakukan revans.
Hal itu karena Matsuyama/Shida sedang berada dalam trend minor yang mereka alami dalam beberapa turnamen terakhir.
Grafik kurang memuaskan akhir-akhir ini membuat Matsuyama/Shida harus rela turun peringkat dan terlempar dari Top 10.
Tak ayal, celah ini membuat Apriyani/Fadia seperti menang angin dalam menyongsong babak pertama Japan Open 2023.
Dalam wawancara yang dinukil dari Jsports, Matsuyama/Shida tak segan membeberkan penyebab menurunnya performa mereka.
Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2023 - 51 Peserta Lolos Tahap Audisi dan Langsung Menjalani Fase Karantina
Chiharu Shida merasa penurunan yang terjadi saat ini tidak lepas dari chemistry antara dirinya dan Matsuyama yang mulai memudar.
Mereka terlihat kurang kompak, tidak seperti pada tahun lalu di mana pasangan ini bisa meraih gelar-gelar bengengsi.
Ya, pada tahun 2022 pasangan Matsuyama/Shida menjejakkan kaki sebanyak empat kali di laga final dengan tiga di antaranya berbuah gelar.
Matsuyama/Shida bahkan merajai ajang bergengsi turnamen level super 1000 yakni All England Open 2022 dan Indonesia Open 2022.
Selain chemistry, Shida merasa mental bertandingnya kini sudah berbeda dibandingkan dengan tahun lalu.
Lebih lanjut, Matsuyama/Shida memiliki catatan kurang apik ketika tampil pada turnamen yang sama tahun lalu.
Mereka harus gugur pada babak pertama karena tak mampu mengimbangi perlawanan wakil Korea Selatan Jeong Na-eun/Kim Hye-jeong.
"Situasi kami saat ini tidak terlalu bagus, di Japan Open kami tidak punya feel seperti dulu," kata Shida menjelaskan.
"Kelemahan kami adalah di mental, sama seperti (edisi) tahun lalu," tuturnya menambahkan.
Ambisi tampil apik masih dimiliki Shida untuk bisa melewati hadangan Apriyani/Fadia pada babak pertama.
Motivasi kian tinggi karena dia akan didukung penuh oleh para penggemar karena bermain di kandang sendiri.
"Namun, saya berharap bisa menghilangkan kendala itu di sini," kata Shida menjelaskan.
"Saya ingin melakukan yang terbaik dan saya yakin kami akan meninggalkan hasil yang positif," imbuhnya.
Baca Juga: Audisi Umum PB Djarum 2023 - Para Peserta yang Lolos Audisi Bangga Bisa Memenuhi Harapan Orang Tua
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | jsports.co.jp |
Komentar