“Kita akan memilih, anak seperti apa. Apa anak yang pasif atau anak yang kritis, tinggal kita kontrol dia sampai seperti apa,” kata Yuni.
Ini menjelaskan bahwa karakter dari setiap peserta jadi poin yang lebih penting untuk mereka agar bisa lolos dari fase karantina.
Hal yang sama juga dikemukakan oleh Ketua PB Djarum, Yoppy Rosimin.
Baca Juga: Rekap Canada Open 2023 - Ahsan/Hendra ke Perempat Final, Juara Olimpiade Merana Lagi
“Ya, pasti! Karakter para peserta itu penting,” ucap Yoppy saat ditemui Bolasport.com di GOR Djarum, Kudus, pada Kamis (6//7/2023).
“Misalnya attitude di lapangan, kalau dia menghadapi tekanan bagaimana, apakah putus asa atau masih tetap berjuang.”
“Para legend juga punya pengalaman itu. Sikap mereka dilihat, kalau dikejar bagaimana, kalau tertinggal bagaimana, karena selalu kita melihat mereka berani bertarung atau tidak,” tutur Yoppy.
Yoppy lebih lanjut mengatakan bahwa tidak ada batas kuota bagi peserta untuk lolos dari fase karantina yang nantinya akan menjadi anak didik PB Djarum.
Menurutnya, menentukan kuota hanya akan mengurangi kesempatan PB Djarum dalam menemukan bakat-bakat yang dibutuhkan untuk kemajuan bulu tangkis Indonesia.
Melalui program Djarum Beasiswa Bulu Tangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta Audisi Umum yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan.
PB Djarum memfasilitasi seluruh kebutuhan atlet mulai dari asrama, pemenuhan gizi standar atlet, peralatan hingga perlengkapan bertanding.
Para atlet juga diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan bulutangkis di dalam dan luar negeri.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar