“Dulu kita pernah (perbandingannya) 40:60, 45:55 pernah, tapi sekarang hanya sepertiganya, berarti ini 30:70. Ini titik terendah sih menurut saya.”
“Mungkin karena dari segi prestasi ada ganda putra, tetapi kalau ganda putri kan baru-baru ini juara olimpiade.”
“Ini bukan menjual mimpi, mereka yang ingin meraih impian. Tapi, role modelnya siapa yang bisa dilihat?”
Baca Juga: Cerita Model 'Mullet' Farhan Halim dan Rencana Potong Rambut Jelang AVC Challenge Cup 2023
Selain soal masalah role model, Yuni juga menilai faktor dukungan orang tua jadi hal yang sangat mendasar bagi anak untuk mengejar cita-cita.
“Mungkin orang tua banyak yang kurang tega anak putrinya harus jauh, hidup mandiri dan digeber,” lanjut atlet kelahiran 1973 itu.
“Ini memang harus ada keikhlasan dari sisi anak dan orang tua. Tapi kita sebagai PB Djarum terus mengagungkan agar anak-anak lebih berminat,” pungkasnya.
Para peserta yang meraih 51 Super Tiket di Audisi Umum PB Djarum 2023 akan melanjutkan perjuangan ke fase karantina.
Selama karantina mereka akan diseleksi lagi untuk meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dan menjadi bagian dari PB Djarum.
Melalui program Djarum Beasiswa Bulutangkis oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation ini, setiap peserta Audisi Umum yang bergabung dengan PB Djarum tidak dikenakan biaya sepeserpun selama masa pembinaan.
PB Djarum memfasilitasi seluruh kebutuhan atlet mulai dari asrama, pemenuhan gizi standar atlet, peralatan hingga perlengkapan bertanding.
Para atlet juga diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan bulutangkis di dalam dan luar negeri.
Baca Juga: Rekap Canada Open 2023 - Ahsan/Hendra ke Perempat Final, Juara Olimpiade Merana Lagi
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar