BOLASPORT.COM -- Petarung kelas berat ringan UFC, Marcin Prachnio, pernah nyaris menjadi juara ONE Championship tetapi harapannya musnah gara-gara antibiotik.
Marcin Prachnio akan menjadi salah satu jagoan yang tampil di UFC 290, Minggu (9/7/2023) WIB.
Dalam ajang yang digelar di T-Mobile Arena, Las Vegas, petarung asal Polandia itu akan diadu dengan Vitor Petrino.
Prachnio saat ini sedang dalam performa yang lumayan bagus.
Jagoan berusia 34 tahun itu menang tiga kali dalam empat penampilan terakhirnya.
Tetapi, atlet MMA yang pernah menetap di Indonesia pada selang 2016-2017 itu sempat mengalami start buruk di UFC.
Dalam tiga pertarungan pertamanya di oktagon, Prachnio selalu mengalami kekalahan KO pada ronde pertama.
Situasi yang berbeda dia alami ketika masih berkompetisi di ONE Championship.
Sebelum pindah ke UFC pada 2018, Prachnio memang sempat melakoni empat pertarungan di ONE Championship pada periode 2016-2017.
Baca Juga: UFC 290 - Tukang Tendang Kaki Paling Galak di Kelas Berat Ringan Beraksi
Dia bahkan pernah dua kali mentas di Jakarta dalam ajang ONE: Tribe of Warriors (20/2/2016) dan ONE: Titles and Titans (27/8/2016).
Dia melibas semua lawan yang dihadapinya sehingga saat itu Prachnio menjadi kandidat juara dunia ONE Championship.
Bicara dalam wawancara eksklusif bersama Bolasport.com, Prachnio mengungkapkan alasan dia batal menjadi juara ONE Championship.
"Saya sebetulnya sudah dijadwalkan melakoni pertarungan perebutan gelar di ONE Championship setelah empat kemenangan beruntun itu," kata jagoan yang berlatih di sasana Tatsujin.
"Tetapi, saya mundur karena jatuh sakit."
"Itu buruk karena saya mengalami infeksi dan harus menjalani perawatan dengan antibiotik selama tiga bulan."
"Ketika saya kembali, ONE Championship tidak mau lagi memberikan laga perebutan titel kepada saya."
"Sangat disayangkan karena saya tidak mendapatkan sabuk juara, sesuatu yang pastinya sangat saya inginkan."
Baca Juga: Jadwal UFC 290 - Volkanovski vs Rodriguez, Terlalu Megah untuk Jadi Laga Perantara
"Tetapi, begitulah yang terjadi. Akhirnya sekarang kami di UFC," lanjutnya.
Bolasport.com juga menanyakan apa pendapat Marcin Prachnio soal perbedaan level kompetisi di UFC dan ONE Championship.
Pasalnya, dia menang terus di ONE Championship tetapi kemudian sempat mengalami awalan yang buruk di UFC.
"Tentu saja ada perbedaan, tetapi saya pikir itu lebih kepada masalah mental," ujar petarung yang dilatih mantan jagoan MMA berdarah Belanda-Indonesia, Martijn de Jong.
"Mungkin saya belum siap, sesuatu mungkin berjalan keliru di kepala saya, sehingga saya menderita kekalahan-kekalahan itu."
"Sekarang saya kembali ke dalam jalur yang baik."
"Kita bisa lihat hasilnya di mana saya mendapatkan lebih banyak kemenangan."
"Tentunya saya ingin lanjut memperoleh kemenangan-kemenangan berikutnya," pungkas karateka Kyokushinkai sabuk hitam ini.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar