Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Misi Tersembunyi Juventus dalam Kesepakatan Dicoret dari UEFA Conference League

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Senin, 10 Juli 2023 | 10:00 WIB
Adrien Rabiot (tengah) gagal membantu Juventus lolos Liga Champions 2023-2024. Juve kalah 0-1 saat menjamu AC Milan di pekan 37 Liga Italia (28/5/2023).
MARCO BERTORELLO/AFP
Adrien Rabiot (tengah) gagal membantu Juventus lolos Liga Champions 2023-2024. Juve kalah 0-1 saat menjamu AC Milan di pekan 37 Liga Italia (28/5/2023).

BOLASPORT.COM - Ada misi tersembunyi dalam kesepakatan Juventus untuk dicoret dari keikutsertaan di UEFA Conference League 2023-2024.

Pada musim 2022-2023, Juventus diketahui mengakhiri kompetisi Liga Italia dengan berada di peringkat ketujuh.

Sejatinya mereka berada di urutan kedua klasemen sebelum hukuman atas kasus pemalsuan laporan keuangan dijatuhkan.

I Bianconeri diduga telah memalsukan laporan keuangan yang di antaranya dilakukan dengan menggelembungkan nilai transfer pemain.

Setelah terbukti bersalah atas masalah capital gain atau keuntungan modal, Juventus harus rela posisinya melorot ke urutan ketujuh di Liga Italia.

Kondisi itu membuat I Bianconeri gagal lolos ke Liga Champions musim 2023-2024.

Mereka harus rela turun ke kasta ketiga kompetisi Eropa, UEFA Conference League.

Baca Juga: BURSA TRANSFER - Barcelona Bisa Tenang, PSG Tak Bisa Curi Pemain untuk Gantikan Mbappe

Namun, dikutip BolaSport.com dari Corriere dello Sport, Juventus tidak akan bermain di UEFA Conference League musim depan.

Pasalnya, Juventus telah sepakat dengan UEFA untuk mencoret mereka sebagai partisipan.

Di bawah hierarki klub yang baru, kesepakatan yang terjalin dengan UEFA menjadi harga kecil yang harus dibayar klub.

Mereka memiliki pandangan untuk memulai babak baru dalam sejarah klub setelah terlilit kasus pemalsuan laporan keuangan tersebut.

Di samping itu, kesepakatan dengan UEFA yang membuat Juventus tidak berkompetisi di Eropa pada 2023-2024 juga menjadi misi tersembunyi mereka di masa depan.

Langkah yang diambil oleh Juventus dengan sepakat tidak bermain di UEFA Conference League juga sebagai upaya untuk menghindari hukuman lebih berat atas pelanggaran peraturan Financial Fair Play (FFP).

Khususnya, mereka ingin menghindari sanksi berat yang dapat menggagalkan ambisi untuk bermain di Liga Champions 2024-2025.

Baca Juga: Andre Onana Segera Gabung, Man United bakal Sahih Jadi Ajax Mini

Status sebagai salah satu tim elite di Eropa jelas ingin dipertahankan oleh mereka mengingat Liga Champions adalah kompetisi yang prestisius.

Sementara itu, slot yang ditinggalkan oleh Juventus tadi bakal diisi oleh Fiorentina yang posisinya berada di urutan ke-8 klasemen akhir Liga Italia musim lalu.

Juventus sendiri minim prestasi di Eropa dalam beberapa tahun belakangan.

Musim lalu, mereka tersingkir di fase grup Liga Champions.

Pasukan Massimiliano Allegri menelan kekalahan sebanyak lima kali dari 6 pertandingan.

Nasib mereka tak membaik setelah turun ke Liga Europa lantaran langkah mereka diganjal oleh Sevilla di babak semifinal.

I Bianconeri sendiri juga tidak asing dengan kontroversi di luar lapangan.

Baca Juga: Dianggap Sudah Keterlaluan, Kylian Mbappe Didesak Tinggalkan PSG Sekarang Juga

Akibat hukuman pengurangan poin di Liga Italia 2022-2023, Juventus mengalami penurunan performa dan inkonsistensi permainan.
MARCO BERTORELLO/AFP
Akibat hukuman pengurangan poin di Liga Italia 2022-2023, Juventus mengalami penurunan performa dan inkonsistensi permainan.

Pada 2006, publik Italia dikejutkan dengan skandal pengaturan skor yang membuat Juventus terdegradasi ke Serie B.

Lalu kasus pembukuan palsu terkait transaksi transfer klub dan keuntungan modal yang akhirnya membuat mereka urung berkompetisi di Eropa.

Bahkan imbas dari pengurangan poin dan kasus tersebut membuat beberapa mantan dewan klub memilih resign massal pada November 2022.

Kasus keuntungan modal dan manuver gaji menyoroti tantangan keuangan yang dihadapi oleh banyak klub sepak bola, terutama setelah pandemi COVID-19.

Keputusan dan sanksi UEFA sendiri tidak hanya akan memengaruhi Juventus.

Namun, juga berfungsi sebagai pengingat bagi klub lain tentang pentingnya mematuhi peraturan keuangan dan Financial Fair Play.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Bonifasius Anggit Putra Pratama
Sumber : Sportbible.com, corriere dello sport
REKOMENDASI HARI INI

Usai Debut Mengecewakan bersama Timnas Indonesia, Kevin Diks Jadi Inspirator Kemenangan FC Copenhagen

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136