"Kami sangat menghormati sang juara dunia, yang dengannya negosiasi masa depan tidak pernah dibicarakan," ujar Ciabatti.
Ciabatti kemudian berbicara perbandingan yang dilakukan timnya yang berprinsip adil kepada semua pembalap yang bermarkas di Borgo Panigale, Italia itu.
Tak ada perbedaan baik itu pembalap utama atau dari tim satelit.
"Ducati berada di posisi yang tepat, Bagnaia berada di puncak, Martin tepat di belakangnya dan akan tetap di Pramac, Bezzecchi akan memiliki motor pabrikan," ucap Ciabatti.
"Kami akan bekerja keras untuk memuaskan setiap perwakilan kami," katanya tentang masa depan tim.
Menurut Ciabatti, Yamaha dan Honda berusaha keras, namun dia percaya bahwa mereka masih terlalu fokus kepada Quartararo dan Marquez.
"Jika ada, Honda sudah terlalu lama mengandalkan Marquez. Bakat Marc telah menutupi kekurangan RC213V sehingga perkembangannya terhambat," tutur Bagnaia.
"Yamaha juga melakukan hal yang sama dengan Fabio Quartararo. Mungkin evolusi M1 telah tertinggal."
"Kami tidak hanya memikirkan Bagnaia. Desmosedici adalah hasil dari suara semua rider. Membawanya ke level tertinggi adalah hal yang mungkin."
"Dan saya tegaskan, (jika tidak seperti itu) Ducati tidak akan hidup di masa sekarang," tegas Ciabatti.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar