BOLASPORT.COM - Presiden IRTA, Herve Poncharal menepis isu tentang kemungkinan KTM menambah tim satelit di bekas garasi Suzuki Ecstar pada MotoGP demi tampung Marc Marquez dan Pedro Acosta sekaligus.
Rumor tentang Marquez hengkang dari Honda lalu pindah ke KTM memang terus menguat.
Bahkan rumor makin liar ketika ada isu tentang kemungkinan KTM bakal menampung juara dunia delapan kali itu untuk diduetkan dengan si bocah ajaib Pedro Acosta.
Isu itu menguat setelah kedatangan Acosta merapat ke KTM Pada MotoGP 2024 sudah dikonfirmasi oleh pabrikan Austria tersebut.
Kedekatan KTM dengan Red Bull selaku sponsor utama yang juga menjadi sponsor Marquez lah yang makin membuat rumor-rumor liar bermunculan.
Yang terbaru, ada asumsi yang memprediksi bahwa kemungkinan KTM bisa menambah tim satelit lagi pada bekas garasi Suzuki Ecstar yang telah meninggalkan MotoGP.
Namun rumor-rumot itu segera ditepis Herve Poncharal yang menjabat sebagai Presiden IRTA sekaligus Manajer Tim Tech3.
Poncharal menegaskan bahwa KTM tidak mungkin akan menambah tim satelit lagi di grid MotoGP dalam mengisi kekosongan Suzuki.
Baca Juga: Kata Orang Tim Valentino Rossi Harus Jadi Tim Satelit Yamaha, tapi Apa Pembalapnya Mau?
Slot yang ditinggalkan pabrikan Hamamatsu, Jepang itu lebih dititikberatkan untuk tim pabrikan.
"Memang skenario idealnya (untuk MotoGP) adalah ada 24 motor. Enam pabrikan dan masing-masig memiliki tim satelit," ungkap Poncharal dikutip BolaSport.com dari Moto.it.
"Pada prinsipnya, Anda ingin menjaga keseimbangan ini dengan memiliki jumlah tim seperti itu, enam pabrikan dan enam tim satelit (masing-masing dua motor)."
"Tapi pabrikan yang bisa masuk sekarang kemungkinan ya BMW dan Kawasaki. Mereka yang berpotensi masuk karena sudah punya pengetahuan dan kekuatan untuk memasuki MotoGP."
"Kalau Triumph, mereka mengatakan belum siap dan sudah puas dengan masuk ke Moto2 saja."
"Lagipula, barang kali Suzuki juga mungkin akan kembali, siapa tahu kan," tambahnya.
Poncharal menegaskan bahwa slot bekas garasi Suzuki tidak mungkin diisi oleh tim satelit.
Hanya pabrikan yang boleh mengisinya.
"Dua kursi di situ disediakan untuk tim pabrikan. Jika saya memberikannya untuk tim satelit lain, nanti menutup peluang bagi pabrikan lainnya," kata Poncharal.
"Ketika Anda mulai melanggar aturan, Anda akan memicu banyak ketidakpastian," imbuh dia.
Selain hanya bisa diisi pabrikan, siapapun yang bersedia mengisi bekas garasi Suzuki dipastikan minimal harus siap investasi besar karena setidaknya harus bertahan sampai 5 tahun.
"Anda tidak bisa memberikan tempat hanya satu tahuh saja, itu bisa menimbulkan masalah."
"Membangun sebuah tim MotoGP itu tidak mudah, tida ada yang melakukannya hanya satu tahun. Investasinya akan besar, butuh setidaknya lima tahuh," tegas Poncharal.
Terlepas dari itu, sampai saat ini Marc Marquez dan Honda masih diam soal kemungkinan perpisahan mereka.
Adapun KTM telah memagari Pedro Acosta dengan menjamin kehadirannya pada MotoGP 2024. Namun di tim mana Acosta akan ditaruh, inilah yang masih rahasia.
Faktanya kemungkinan besar Acosta mengambil alih kursi Augusto Ferandez (GASGAS Factory Racing) di mana sang rookie MotoGP 2023 ini hanya dikontrak satu tahun oleh KTM.
Baca Juga: Bezzecchi Ungkap Kebiasaan Murid Valentino Rossi yang Bersaing tapi Tetap Akur
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Moto.it |