Keesokan harinya, PBSI selaku penyelenggara Indonesia Open 2023 mengklarifikasi bahwa prize money dari turnamen World Tour Super 1000 itu dibayarkan melalui BWF pada 5 Juli 2023.
Ini lebih cepat daripada tenggat waktu 3 pekan setelah turnamen berakhir sebagaimana diatur dalam statuta BWF tentang Peraturan Kompetisi Umum.
Pemberian hadiah uang memang tidak langsung ke pemain tetapi melalui tiga tahap yaitu dari panitia ke BWF, lalu BWF ke federasi bulu tangkis negara tempat pemain bernaung, baru ke pemain yang bersangkutan.
Axelsen sendiri berhak atas hadiah sebesar 87.500 dolar AS (Rp1,3 miliar) karena menjadi juara Indonesia Open 2023.
Adapun pernyataan resmi dari BWF baru keluar pada Jumat (14/7/2023) pagi pukul 10.15 WIB melalui akun media sosial mereka.
Dalam komentar balasan terhadap kicauan Axelsen, BWF menegaskan komitmen mereka terhadap kesejahteraan bagi para atlet.
BWF juga mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan Axelsen karena sejumlah detail dibagikan dengan tidak akurat dan di luar konteks walau tidak dijelaskan bagian mana yang dimaksud.
"Kesejahteraan atlet sangat penting bagi BWF, dan kami menghargai dan menerima umpan balik dari para atlet tentang hal-hal yang berkaitan dengannya," tulis BWF.
"BWF, bagaimanapun, ingin mengklarifikasi bahwa sebagian dari pernyataan ini tidak akurat dan di luar konteks, dan karena itu, tidak senang dengan reaksi pemain tersebut."
"BWF dengan demikian akan menangani masalah ini secara terpisah dengan pemain dan Asosiasi Anggota (Badminton Danmarks, red) yang bersangkutan."
Player welfare is of utmost importance to BWF, and we appreciate and welcome athlete feedback on matters relating to it. BWF, however, would like to clarify that parts of this statement are inaccurate and out of context, and as such, are displeased by the reaction of the player.… https://t.co/3PbEOAY5Gi
— BWF (@bwfmedia) July 14, 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Twitter.com/bwfmedia |
Komentar