BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akhirnya buka suara terhadap polemik yang melibatkan mereka dengan tunggal putra nomor satu dunia, Viktor Axelsen (Denmark).
Rabu (12/7/2023), Axelsen menyentil BWF karena hendak memberinya denda mangkir dari Singapore Open 2023 tetapi lalai dengan keterlambatan pembayaran hadiah Indonesia Open 2023 yang dimenanginya.
"BWF ingin mendenda saya sebesar 5.000 dolar AS (sekitar 75,7 juta rupiah) karena tidak hadir di Singapore Open selama dua hari sementara saya melanjutkan rehabilitasi cedera otot agar siap tampil di Indonesia Open," tulis Axelsen di Twitter.
Baca Juga: Bukan Salah PBSI kenapa Hadiah Indonesia Open 2023 Belum Sampai ke Viktor Axelsen
"Sebagai permulaan, dengan tiket penerbangan, hotel, dan penerbangan pulang, (bujet) kami sudah mendekati 5 ribu dolar."
"Ini ditambah dengan tidak dapat melakukan rehabilitasi dan latihan yang tepat untuk bisa siap bertanding di event level 1000 mereka."
"Ironisnya, kami masih belum menerima uang hadiah dari Indonesia Open yang seharusnya sudah ada di rekening pemain. Oh ironisnya!" imbuhnya sembari menyertakan foto peraturan terkait dari BWF.
Sebagai pemain tunggal putra peringkat 15 dunia, Axelsen diwajibkan untuk hadir dalam semua turnamen World Tour Super 750 dan Super 1000.
Singapore Open 2023 sendiri levelnya Super 750. Adapun Indonesia Open setingkat lebih tinggi yaitu Super 1000.
Kendati Axelsen cedera, menurut pemberitahuan BWF kepadanya, dia tetap diwajibkan hadir selama dua hari kecuali memiliki bukti medis yang tidak memungkinkannya untuk berpergian.
Keesokan harinya, PBSI selaku penyelenggara Indonesia Open 2023 mengklarifikasi bahwa prize money dari turnamen World Tour Super 1000 itu dibayarkan melalui BWF pada 5 Juli 2023.
Ini lebih cepat daripada tenggat waktu 3 pekan setelah turnamen berakhir sebagaimana diatur dalam statuta BWF tentang Peraturan Kompetisi Umum.
Pemberian hadiah uang memang tidak langsung ke pemain tetapi melalui tiga tahap yaitu dari panitia ke BWF, lalu BWF ke federasi bulu tangkis negara tempat pemain bernaung, baru ke pemain yang bersangkutan.
Axelsen sendiri berhak atas hadiah sebesar 87.500 dolar AS (Rp1,3 miliar) karena menjadi juara Indonesia Open 2023.
Adapun pernyataan resmi dari BWF baru keluar pada Jumat (14/7/2023) pagi pukul 10.15 WIB melalui akun media sosial mereka.
Dalam komentar balasan terhadap kicauan Axelsen, BWF menegaskan komitmen mereka terhadap kesejahteraan bagi para atlet.
BWF juga mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan Axelsen karena sejumlah detail dibagikan dengan tidak akurat dan di luar konteks walau tidak dijelaskan bagian mana yang dimaksud.
"Kesejahteraan atlet sangat penting bagi BWF, dan kami menghargai dan menerima umpan balik dari para atlet tentang hal-hal yang berkaitan dengannya," tulis BWF.
"BWF, bagaimanapun, ingin mengklarifikasi bahwa sebagian dari pernyataan ini tidak akurat dan di luar konteks, dan karena itu, tidak senang dengan reaksi pemain tersebut."
"BWF dengan demikian akan menangani masalah ini secara terpisah dengan pemain dan Asosiasi Anggota (Badminton Danmarks, red) yang bersangkutan."
Player welfare is of utmost importance to BWF, and we appreciate and welcome athlete feedback on matters relating to it. BWF, however, would like to clarify that parts of this statement are inaccurate and out of context, and as such, are displeased by the reaction of the player.… https://t.co/3PbEOAY5Gi
— BWF (@bwfmedia) July 14, 2023
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Twitter.com/bwfmedia |
Komentar