BOLASPORT.COM - Jalani internal game pertama, pelatih timnas U-17 Indonesia Bima Sakti meminta agar skuad Garuda Asia tidak terlalu diekspos.
Timnas U-17 Indonesia memang telah menjalani pemusatan latihan (TC) di Jakarta sejak Kamis (13/7/2023).
Meski pemanggilan 34 pemain timnas U-17 Indonesia telah dilakukan pada Senin (10/7/2023).
Namun, latihan di lapangan baru digelar Kamis (13/7/2023) dan internal game perdana pun baru dijalani pada Sabtu (15/7/2023).
Baca Juga: 4 Pemain Hasil Seleksi di Bandung Akan Merapat ke Timnas U-17 Indonesia
Dalam internal game ini baru hanya diikuti oleh 33 pemain dan Bima Sakti pun memberi kesempatan para pemain yang hadir untuk bermain.
Internal game yang berlangsung di Lapangan ABC Senayan, Jakarta, Kamis (13/7/2023) ini memang langsung dipimpin Bima Sakti.
Bahkan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji pun ikut langsung memantau para pemain yang ikut menjalani internal game ini.
Bima Sakti membeberkan sudah ada agenda yang disiapkan untuk timnas U-17 Indonesia ke depannya.
Salah satunya yakni internal game yang bakal terus digelar setiap hari Sabtu.
Hal ini dilakukan untuk memantau perkembangan para pemain dan mencari pemain terbaik.
Sebab pada TC timnas U-17 Indonesia ini sekaligus dimanfaatkan untuk seleksi.
Apalagi dalam persiapan skuad Garuda Asia ini Bima menerapkan sistem promosi dan degradasi.
Baca Juga: Bima Sakti: Setiap Pemain Punya Kesempatan yang Sama untuk Menembus Timnas U-17 Indonesia
Meski sudah ada sistem promosi degradasi, Bima mengaku belum bisa maksimal.
Sebab ada pemain yang belum bergabung juga salah satunya pemain diaspora yakni Welber Jardim belum tiba.
Mantan pemain timnas Indonesia itu menjelaskan bahwa latihan baru digelar karena banyak proses yang dilakukan dari tes fisik dan yang lainnya.
“Materi latihan hari ini kita memang setiap sabtu ada internal game, dan ini sebenarnya kami baru dua hari latihan, kami baru kumpul hari minggu, kemudian tanggal 10 kami belum ke lapangan,” ujar Bima Sakti kepada awak media termasuk BolaSport.com seusai latihan.
“Kami masih ambil data awal dari semua pemain 33 pemain, diluar Welber Jardim, karena belum hadir.
“Kami melakukan tes kesehatan, ini yang paling penting, karena kita ingin tahu kondisi pemain yang sudah lama tidak bersama-sama, terakhir bulan Oktober kualifikasi Piala Asia U-17.”
“Dan kami ngambil data awal kesehatan mereka, kemudian siangnya kita ngambil fall di medical center PSSI. Kita pengen tahu kondisi otot mereka, apa yang menjadi kekurangan dan apa yang sudah bagus kita tambah lgi, yang kurang kita develop," ujarnya.
Dalam internal game ini, pelatih asal Pakanbaru itu menjelaskan secara rinci alasan kenapa para pemain diberi waktu bermain hampir seperti pertandingan normal.
Baca Juga: Kapten Timnas U-17 Indonesia Berambisi Untuk Bisa Tampil di Piala Dunia U-17 2023
Menurutnya hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi para pemain.
Sehingga tim pelatih pun bisa memilih pemain yang dalam kondisi siap dan memang dibutuhkan untuk skuad timnas U-17 Indonesia.
Apalagi para pemain ini bakal main di Piala Dunia U-17 2023 pada 10 November hingga 2 Desember mendatang.
Situasi ini membuat Bima harus memilih pemain yang memang sudah dalam kondisi siap bermain lama.
Selain itu masalah kondisi fisik dan mental pun bisa terlihat saat para pemain bermain hampir seperti pertandingan normal.
“Sebab itu, saya ambil waktu maksimalkan saja 40x2 kita pengen tahu kondisi pemain yang sudah lama tidak latihan, ada bbrp pemain yang keram, ada yang kondisinya menurun, itu jadi masukan buat kami,” kata Bima Sakti.
“Karena kalau cuma 20 menit, kami tidak tahu kekurangannya. Jadi kami pengen ke depan kami perbaiki lagi, insya Allah Sabtu depan kondisi mereka akan lebih baik," ucapnya.
Selain membeberkan agenda internal game ini, Bima pun memiliki permintaan ke media.
Menurutnya ini masih menjadi masa seleksi para pemain muda.
Sehingga Bima meminta skuad Garuda Asia tak akan terlalu banyak diekspos ke depannya.
Pelatih berusia 46 tahun tersebut tak ingin para pemainnya banyak bermunculan di video-videi.
Apalagi hingga disebut seperti pemain-pemain bintang.
Hal ini karena Bima tak ingin anak asuhnya merasa terlalu cepat puas.
Sehingga tak ingin para pemain muda ini terlalu diekspos dan konsentrasi atau fokus mereka terpecah.
Sebab tanggung jawab di depan mata lebih besar dan bakal lebih berat untuk para pemain yang akan tampil di Piala Dunia U-17 2023 nanti.
"Ya, saya minta maaf wartawan saya harap kerjasamanya, saya tadi menjaga, memprotek mereka, karena kita ini internal game jadi tidak terlalu banyak liputan yang terlalu semua pertandingan,” tutur Bima.
“Kami berharap tidak muncul video-video di YouTube menganggap Iqbal Gwijangge misalnya Materazzi-nya Indonesia, agar pemain juga bisa lebih konsentrasi dan tidak dibesar-besarkan, itu harapan kami. Karena kami juga belum apa-apa," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar