"Jelas hal tersebut (hukuman untuk Kolovos) sangat mengejutkan sekaligus merugikan secara teknis serta psikologis," kata Presiden Dewa United FC, Ardian Satya Negara dilansir dari laman resmi klub.
"Hal tersebut mengingat skuad Dewa United FC telah melakukan persiapan sejak tanggal 9 Juli 2023 dan Kolovos masuk dalam skema taktikal yang diinginkan tim pelatih."
"Selain itu, hal lainnya yang kami sayangkan adalah pada surat tersebut tertera tanggal 13 Juli 2023, namun kami baru menerima pada tanggal 14 Juli 2023 pukul 13.57 WIB atau hanya hitungan jam sebelum kick off pertandingan melawan Persib."
"Dengan hanya memiliki waktu 5 jam, tim pelatih harus melakukan perubahan dan pastinya itu bukan sebuah hal yang ideal untuk sebuah persiapan pertandingan di kasta tertinggi sepak bola Indonesia," tambahnya.
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Timnas U-17 Indonesia Fokus Gelar TC di Jerman
View this post on Instagram
Kedua, Dewa United merasa hukuman larangan 3 laga untuk Kolovos tidak fair.
Mereka membandingkan dengan hukuman yang diterima pemain PSM Makassar, Erwin Gutawa yang hanya larangan 2 laga padahal ia mendapatkan straight red card.
"Selain itu Kolovos juga harus absen sebanyak tiga laga, sementara salah seorang pemain PSM yang di laga tersebut mendapat kartu merah, hanya mendapat hukuman dua laga," kata Ardian.
"Menurut kami, ketika wasit sudah mengeluarkan keputusan kartu kuning saat pertandingan, maka keputusan itu tetap berlaku setelah laga selesai."
"Bagaimana mungkin hukuman kartu kuning saat pertandingan, bisa diubah menjadi larangan tiga pertandingan. Tentunya besar harapan kami agar kinerja wasit seperti itu juga harus mendapat perhatian," tambahnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | Dewaunited.com |
Komentar