Fahri baru mengikuti Proliga pada 2022 karena pada 2020 dan 2021 kompetisi Proliga dihentikan sementara karena pandemi Covid-19.
"Pertama saya ikut Proliga bersama tim Sukun Badak dan menjadi top scorer. Tetapi, Sukun tidak masuk final four, saya terhenti. Tim sempat jadi nomor satu, nomor dua habis itu terhenti."
"Setelah itu, saya dapat panggilan dari Bapak SBY (Soesilo Bambang Yudhoyono) langsung meminta saya untuk bergabung di Lavani. Beliau langsung yang menelepon saya dan saya langsung dipanggil ke tempat bapak," ucap Fahri.
"Waktu ikut Proliga dengan Sukun baru ada pembicaraan lisan untuk bergabung ke Lavani tahun 2021 di Sentul waktu masih Covid. Selesai itu, break habis SEA Games Hanoi sempat berhenti tiga bulan karena pencoretan kemarin (Hanoi)."
"Saat itu, saya tidak mau melakukan apa-apa. Tetapi istri saya selalu menyemangati, ayo kamu pasti bisa saya lalu mencoba lagi dan akhirnya saat panggilan di Lavani saya sudah melakukan segala persiapan untuk Proliga 2023," tutur Fahri.
Setahun kemudian, Fahri memberikan pembuktian bahwa dirinya mampu bangkit dan tampil apik di Jakarta LavAni Allo Bank pada Proliga 2023.
Selain mengantar Lavani sebagai juara, dia juga menjadi most valuable player (MVP) atau pemain terbaik.
"Istri saya bukan manajer, tetapi pelatih pribadi semacam support system. Jadi, sering kali istri saya, kalau saya main itu tidak mendukung (datang langsung) cuma dia langsung koreksi. Dia tidak paham voli, tetapi dia paham dengan saya," tutur Fahri.
"Jika ada yang saya lakukan salah, dia pasti tahu. Jadi, yang selama ini konsistensi, main teliti itu karena istri saya. Sebenarnya yang membuat saya konsisten itu masalah mental karena mental saya sudah terbentuk waktu pencoretan (SEA Games) itu."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar