"Selamat, cara yang luar biasa untuk beradaptasi dengan lapangannya. Anda bermain mungkin satu atau dua kali."
"Luar biasa, apa yang Anda lakukan di Queens dan selamat untuk semua orang di tim Anda," imbuh pemenang 22 gelar Grand Slam ini.
Bagi Alcaraz sendiri, ini merupakan trofi Grand Slam keduanya setelah US Open 2022 sekaligus gelar keenamnya di ATP Tour musim ini.
Alcaraz menjadi petenis Spanyol ketiga yang berhasil menang di Wimbledon setelah Manuel Santana (1966) dan Rafael Nadal (2008, 2010).
Dia juga menjadi petenis putra termuda ketiga yang bisa menjadi juara Wimbledon sepanjang Open era setelah Boris Becker (17 tahun/1985) dan Bjon Borg (20 tahun/1976).
Baca Juga: Gunakan Teknologi Canggih, LaLiga Bantu Wimbledon Perangi Pembajakan
Raihan gelar dari Wimbledon memastikan posisinya di peringkat satu dunia tetap aman.
Alcaraz merupakan petenis nomor satu termuda setelah meraihnya di usia 19 tahun pada November 2022.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya," kata Alcaraz.
"Saya sudah berkata kepada diri saya sendiri. Bahkan meski saya kalah, saya tetap akan merasa bangga dengan diri saya sendiri."
"Membuat sejarah di turnamen yang indah ini, tampil di final melawan legenda olahraga ini. Ini adalah mimpi yang menjadi nyata."
"Saya harus memberikan selamat kepada Novak, rasanya mengagumkan untuk bisa bertanding dengannya. Anda sangat menginspirasi saya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar