BOLASPORT.COM - Carlos Alcaraz menegaskan statusnya sebagai petenis nomor satu setelah menghentikan Novak Djokovic dalam laga sengit di final Wimbledon 2023.
Mengalahkan Novak Djokovic di lapangan rumput All England Club memang bukan untuk semua orang.
Djokovic tak terkalahkan sejak 2018 dan sedang memburu gelar juara kedelapannya, keempat secara beruntun, dari turnamen tenis paling prestisius di dunia ini.
Nole sudah begitu dekat. Akan tetapi, Alcaraz hadir untuk merusak pestanya dalam pertandingan final di Centre Court, London, Inggris, Minggu (16/7/2023).
Alcaraz bangkit dari set pertama yang buruk untuk membalikkan keadaan dan menang dengan skor 1-6, 7-6 (6), 6-1, 3-6, 6-4.
Kemenangan ini tak hanya membawa Alcaraz menghentikan hegemoni Djokovic di Wimbledon tetapi juga di event-event Grand Slam musim ini.
Djokovic telah memenangi dua ajang besar sebelumnya yaitu Australian Open 2023 dan French Open 2023 di mana dia mengalahkan Alcaraz di semifinal.
Pujian pun mengalir dari mulut pemilik rekor 23 gelar Grand Slam tersebut kepada lawannya yang lebih muda 16 tahun.
"Saya pikir saya hanya akan menghadapi masalah dengan Anda di lapangan tanah liat dan keras," canda Djokovic yang sempat menitikkan air mata, dilansir dari BBC.
"Akan tetapi, ceritanya berbeda mulai tahun ini tentunya," imbuh petenis yang masih bisa bersaing di usia 36 tahun.
Alcaraz sebenarnya sudah menunjukkan potensi dengan lapangan rumput yang identik dengan karakter bola yang cepat tetapi pantulannya rendah.
Pada 25 Juni lalu petenis Spanyol ini memenangi Queens Club Championships 2023, turnamen pemanasan bagi petenis jelang menghadapi Wimbledon.
Sebelum tahun ini, cuma empat pertandingan di lapangan rumput yang berhasil dimenangi Alcaraz saat tampil di ajang profesional.
"Sekarang saya jatuh cinta dengan lapangan rumput. Saya tidak mengira bisa bermain di level ini dalam waktu singkat," timpal Alcaraz setelah pertandingan.
Baca Juga: Wimbledon 2023 - Ujian Adaptasi di Balik Semifinal Grand Slam Beruntun Aldila Sutjiadi
Alcaraz pun mampu membuat Djokovic frustrasi, termasuk dalam momen tiebreak pada set kedua yang membawanya menyamakan kedudukan.
Pada set kelima emosi Djokovic tak tertahankan hingga dia membanting raketnya setelah winner dari Alcaraz yang membuatnya tertinggal 1-2.
Djokovic smashed his racket pic.twitter.com/dG44HsaBig
— Bleacher Report (@BleacherReport) July 16, 2023
Disinyalir aksi tersebut menyebabkan masalah pada pergelangan tangan Djokovic hingga mengganggunya saat lawan mendapatkan giliran servis.
Alcaraz makin percaya diri. Tekanan dari Djokovic tak membuatnya gentar hingga mencegah skor sama kuat 5-5 sekaligus mencetak titel pertamanya dari Wimbledon.
"Selamat, cara yang luar biasa untuk beradaptasi dengan lapangannya. Anda bermain mungkin satu atau dua kali."
"Luar biasa, apa yang Anda lakukan di Queens dan selamat untuk semua orang di tim Anda," imbuh pemenang 22 gelar Grand Slam ini.
Bagi Alcaraz sendiri, ini merupakan trofi Grand Slam keduanya setelah US Open 2022 sekaligus gelar keenamnya di ATP Tour musim ini.
Alcaraz menjadi petenis Spanyol ketiga yang berhasil menang di Wimbledon setelah Manuel Santana (1966) dan Rafael Nadal (2008, 2010).
Dia juga menjadi petenis putra termuda ketiga yang bisa menjadi juara Wimbledon sepanjang Open era setelah Boris Becker (17 tahun/1985) dan Bjon Borg (20 tahun/1976).
Baca Juga: Gunakan Teknologi Canggih, LaLiga Bantu Wimbledon Perangi Pembajakan
Raihan gelar dari Wimbledon memastikan posisinya di peringkat satu dunia tetap aman.
Alcaraz merupakan petenis nomor satu termuda setelah meraihnya di usia 19 tahun pada November 2022.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya," kata Alcaraz.
"Saya sudah berkata kepada diri saya sendiri. Bahkan meski saya kalah, saya tetap akan merasa bangga dengan diri saya sendiri."
"Membuat sejarah di turnamen yang indah ini, tampil di final melawan legenda olahraga ini. Ini adalah mimpi yang menjadi nyata."
"Saya harus memberikan selamat kepada Novak, rasanya mengagumkan untuk bisa bertanding dengannya. Anda sangat menginspirasi saya."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BBC.com |
Komentar