Namun, masih ada suporter yang memaksa masuk ke stadion lawan padahal sudah jelas ada larangan.
“Sama suporter, tadi malam ada lagi kerusuhan Persik vs Arema, tiba-tiba ada suporter tamu datang, di mana jelas-jelas kesepakatan FIFA dan Pemerintah Indonesia, kesepakatan Liga dengan Kepolisian bahwa tidak ada suporter tamu yang boleh datang ke stadion,” tutur Erick.
“Antara suporter tuan rumah saja berkelahi kemarin (dalam laga PSM Makassar),” ucapnya.
Akibat situasi ini, Erick pun menegaskan bahwa Indonesia sekarang dibayang-bayangi oleh sanksi FIFA.
Apabila kerusuhan terus terjadi di lapangan, baik dari pemain maupun suporter, sanksi berat bisa menanti Indonesia.
Oleh karena itu, Erick meminta agar semua pihak khususnya suporter bisa lebih dewasa lagi ke depannya.
Apalagi, masalah Tragedi Kanjuruhan belum selesai dan kejadian ini akan selalu menjadi luka mendalam untuk sepak bola Indonesia.
Sebanyak 135 orang meninggal dunia, namun tak semua pihak melakukan introspeksi diri.
Baca Juga: Erick Thohir: Sepak Bola Indonesia Untuk 2 Tahun ke Depan Dipantau FIFA
Dia meminta suporter bisa berbenah agar lebih baik lagi ke depan hingga Indonesia tak akan dibayang-bayangi sanksi nantinya.
“Ini yang kita lihat kemarin, ayo suporter menjadi bagian transformasi dan jangan lupa peristiwa Kanjuruha belum selesai. FIFA masih memantau kita dua tahun,” tutur Erick.
“Makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama dua tahun."
"Kalau kejadian ini berlangsung terus menerus, tidak ada instropeksi diri dari kita, dari suporter, klub, dan tentu tim yang menjadi panitia tamu, percaya sama saya, kita akan dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?”
Permasalahan wasit dan suporter itu masih menjadi problem krusial Liga 1 yang tak kunjung selesai.
Untuk itu, pada musim ini dan ke depannya, Erick berharap semuanya bisa lebih baik lagi.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar