Keempat pemain itu adalah Jun Jae-youn dari Korea Selatan pada tahun 2001, Pusarla Venkata (PV) Sindhu dari India pada 2012.
Adapun dua lainnya berasal dari Jepang yakni Aya Ohori pada tahun 2013 dan Akane Yamaguchi dalam edisi 2015.
Keberhasilan Mutiara dalam menorehkan tinta emas pada Kejuaraan Asia Junior 2023 turut mengundang sorotan dari media Malaysia, The Star.
Baca Juga: Gregoria Turut Andil, Tunggal Putri Indonesia Terpacu Kejar Prestasi Terbaik
Tidak tanggun-tanggung, The Star melalui sebuah artikelnya sampai menyebut Mutiara Ayu Puspitasari sebagai Mutiara Berharga Indonesia di tunggal putri.
Pengakuan media Malaysia itu secara tidak langsung mengindikasikan kebangkitan nomor tunggal putri Indonesia yang dimulai dari level junior.
"Mutiara Ayu menghadirkan hari yang luar biasa bagi tuan rumah," tulis The Star.
"Hal itu karena dia menjadi pemain Indonesia pertama yang memenangkan gelar tunggal putri di Kejuaraan Asia Junior di Yogyakarta," imbuhnya.
Usai menjalani laga tersebut, Mutiara sangat senang karena bisa menuntaskan dan meraih kemenangan melalui straight game.
"Senang rasanya bisa meraih kemenangan dua gim langsung dan juara turnamen ini, rasanya sangat luar biasa," kata Mutiara.
"Dari turnamen ini saya jadi tahu bahwa jika mau dan berusaha saya yakin bisa," tuturnya menambahkan.
Baca Juga: Kejuaraan Asia Junior 2023 - Evaluasi Pelatih Tunggal Putri Usai Mutiara Jadi Juara
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar