Ia kalah start dan langsung ketinggalan jauh 1-7 dan terus berada dalam tekanan.
Chico pun mengaku sangat kecewa setelah kekalahan itu terjadi, terlepas dari kualitas pukulan Watanabe yang diakuinya juga begitu menyulitkan dia.
"Saya kecewa tidak bisa mengambil kemenangan hari ini, tapi memang Koki bermain sangat baik," ucap Chico dalam siaran pers PBSI yang diterima BolaSport.com.
Chico mengakui bahwa gim kedua menjadi awal mula petaka yang membuat dia justru berada dalam situasi tak nyaman.
Kesalahan-kesalahan sendiri yang dilakukan di poin kritis membuat dia harus membayar mahal dengan hasil kekalahan.
"Pukulan-pukulan dia bagus dan saya terus berada di kontrol permainan dia. Di gim kedua juga saya banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," aku Chico.
"Sayang tadi sudah sempat mengejar tetapi gagal menjadikan poin setting (20-20, red)."
"Pada gim ketiga, saya tidak bisa menemukan feel dan performa seperti di gim pertama. Itu yang membuat jarak poinnya langsung menjauh," kata Chico.
Dengan kalahnya Chico, maka tunggal putra Indonesia dipastikan tak tersisa. Sebab pada Korea Open 2023 kali ini, Indonesia memang hanya mengirim satu wakil.
Chico pun bertekad menjadikan kekalahan ini sebagai evaluasi guna mempersiapkan turnamen terdekat yang akan ia ikuti di Jepang pada pekan depan.
"Sekarang saya mau fokus untuk menyiapkan turnamen selanjutnya," tutur Chico, yang akan menghadapi Toma Junior Popov (Prancis) pada Japan Open 2023.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI |
Komentar