BOLASPORT.COM - Secercah harapan dirasakan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dari kekalahan mereka pada Korea Open 2023.
Praveen/Melati harus mengakhiri perjuangan mereka di turnamen World Tour Super 500 ini dengan lebih cepat.
Mereka harus angkat koper pada babak kedua setelah dikalahkan pasangan nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China).
Baca Juga: Pemain Tangguh Mancanegara Perketat Persaingan pada Jaya Raya International GP 2023
Tampil di Jinnan Stadium, Yeosu, Korea Selatan, Kamis (20/7/2023), Praveen/Melati kalah dua gim langsung, dengan skor 16-21, 17-21.
Ini menjadi kekalahan ke-11 bagi Praveen/Melati dari total 13 pertemuan dengan Zheng/Huang di semua ajang resmi BWF.
Mereka belum pernah menang lagi atas Zheng/Huang sejak terakhir kali melakukannya pada final French Open 2019.
Kendati demikian, Praveen/Melati tetap melihat sisi positif dari penampilan mereka.
Pasangan yang sempat mengambil cuti panjang karena cedera tulang belakang yang diderita Praveen, merasakan peningkatan dibandingkan saat terakhir bersua.
Sebelumnya Praveen/Melati menghadapi Zheng/Huang di perempat final Kejuaraan Asia 2023 pada akhir April lalu di mana skornya akhirnya 11-21, 17-21.
Itu merupakan perjumpaan Praveen/Melati dengan rival terbesar mereka itu sejak kembali ke lapangan pada awal tahun ini.
"Kami selalu belajar lebih baik di setiap pertemuan melawan siapapun. Hari ini dibandingkan saat pertemuan di Dubai lalu," kata Praveen dalam keterangan resmi via PBSI.
"Kami bisa meladeni permainan mereka tapi memang belum cukup," ujarnya.
Praveen mengakui dirinya dan Melati masih berupaya dalam proses kembali ke permainan terbaik mereka.
Pemain asal Bontang, Kalimantan Timur, itu tak menampik cedera serius yang dialami membuat permainannya dan Melati mengalami banyak penurunan.
Baca Juga: Hasil Korea Open 2023 - Dejan/Gloria Habis Bensin Usai Tahan Unggulan Tuan Rumah 1 Jam Lebih
"Kami sedang berusaha mengejar mereka, kembali ke level atas," ucap Praveen yang pernah menjadi juara All England bersama dua pasangan berbeda.
"Tadi pun kami di gim pertama maupun kedua sampai di poin 15-an sebenarnya kami sudah bisa mengimbangi."
"Tapi setelah itu mereka cepat sekali mengganti pola dan kami agak terlambat membaca itu. Ini jadi catatan kami ke depan."
"Masih ada waktu untuk memperbaiki jelang Japan Open minggu depan," ujar Praveen berharap.
Situasi Praveen/Melati saat pertandingan tadi makin sulit karena mereka tak didampingi sang pelatih, Vita Marissa.
Marissa mendampingi pasangan PB Djarum lainnya yang bermain dalam waktu yang bersamaan yakni Dejan Ferdinanyah/Gloria Emanuelle Widjaja.
"Tidak ada pelatih yang mendampingi memang berpengaruh tapi tadi kami siasati dengan terus komunikasi saja," kata Melati.
"Saya sama Jordan saling mengingatkan terus karena kami harus siap dengan keadaan apapun."
Melati merasa dia dan Praveen sebenarnya masih bisa berbuat lebih banyak.
Baca Juga: Hasil Korea Open 2023 - Dejan/Gloria Habis Bensin Usai Tahan Unggulan Tuan Rumah 1 Jam Lebih
Akan tetapi, masalah adaptasi dengan lapangan sedikit menghalangi mereka. Praveen/Melati baru bertanding usai mendapatkan bye pada babak pertama.
Praveen/Melati lolos otomatis setelah calon lawan mereka pada babak 16 besar mengundurkan diri sebelum bertanding
"Dapat bye di babak 32 besar kemarin ada untung dan ruginya juga," ucap Melati.
"Untungnya ke babak 16 besar tanpa bertanding tapi ruginya tadi kami masih harus meraba kondisi lapangan, arah angin dan sebagainya," pungkas Melati.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar