Sang bos tim yang juga berposisi sebagai manajer tim itu memaklumi alasan Rins tidak bisa tinggal lama dengan LCR.
Semua bermula dari motor Honda RC213V yang masih sulit untuk diandalkan.
Rins sejatinya dapat motor spec pabrikan.
Namun, di tim satelit ia jarang mendapat kesempatan untuk menguji perangkat baru.
Sebenarnya Rins bisa dibilang justru menjadi pembalap yang paling cepat beradaptasi dengan motor Honda setelah mampu memenangi satu gelar di musim ini pada seri Americas.
"Dia membutuhkan waktu untuk menemukan solusi terbaik untuknya. Tentu lebih masuk akal untuk melanjutkan proyek dengan Honda karena dia sudah memenangi balapan," ujar Cecchinello.
Kontrak Rins dengan Honda berjalan hingga akhir musim 2024, tetapi dengan klausul khusus tadi, dia dapat dengan mudah memilih keluar jika ingin bergabung dengan tim pabrikan Yamaha dan menjadi rekan setim baru Fabio Quartararo.
Malah, Cecchinello juga membocorkan bahwa sebenarnya Yamaha sudah mengincar Alex Rins sejak tahun lalu.
"Alex telah menandatangani kontrak dua musim dengan HRC, 2023 dan 2024," kata Cecchinello.
"Tapi ada klausul khusus untuk keluar jika dia menerima tawaran dari tim pabrikan. Ide untuk menyatukan Rins dan Yamaha (sudah) muncul tahun lalu,” tutur Cecchinello.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsport Total |
Komentar