BOLASPORT.COM - Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll, buka-bukaan soal cerita d balik seringnya menggunakan kaos polos saat mendampingi tim di lapangan.
Thomas Doll saat ini memasuki musim keduanya besama tim Persija pada Liga 1 2023/2024.
Menariknya, saat mendampingi tim, dia sering menggunakan kaos polos saat berada di lapangan.
Hal tersebut dilakukan pada beberapa pertandingan tim Macan Kemayoran.
Baca Juga: Pesepak Bola Profesional Beralih Ikut Pendidikan Polisi, Thomas Doll: Tidak Pernah Ada di Eropa
Thomas Doll menjelaskan, penggunaan kaos tersebut memiliki motivasi sendiri.
Salah satunya karena dia sudah menggunakan kaos Persija saat berada di latihan.
"Karena saya sudah memakai kaus Persija selama satu minggu saat latihan."
"Saya suka datang ke pertandingan sesuai dengan keinginan pribadi saya," kata Thomas Doll kepada awak media termasuk BolaSport.com, Rabu (26/7).
Thomas menambahkan bahwa ada satu barang yang dia hindari.
Yakni menggunakan topi yang diberikan Persija saat pertandingan.
Pasalnya, pada saat dia menggunakan topi tersebut mereka justru mengalami kekalahan.
Meski tidak percaya dengan hal-hal tersebut, dia lebih baik menghindari menggunakan topi.
"Saya dapat topi dari Persija tetapi kelihatannya tidak membawa keberuntungan. Kami kalah, jadi mungkin saya lebih baik tidak memakainya di akhir pekan."
"Saya normalnya tidak percaya hal-hal seperti ini."
"Tetapi saya memang selalu seperti ini, menentukan sendiri untuk hari pertandingan," tambahnya.
Baca Juga: Cerita Thomas Doll Soal Makanan Indonesia, Selalu Enak Meski Pernah Sakit Perut
Mantan pelatih Borussia Dormund ini menegaskan, tidak terlalu mempermasalahkan terkait pakaian saat berada di pertandingan.
Namun, tidak menggunakan atribut Persija tidak berarti dia tidak menghormati tim.
"Bagi saya hal seperti ini tidak terlalu penting, yang penting saya merasa nyaman."
"Bukannya saya tidak cinta Persija sehingga saya tidak memakai kausnya," tegasnya.
Baca Juga: Persija Dilanda Badai Masalah, Thomas Doll: Jangan Bicara Target Juara!
Selanjutnya, Thomas Doll mengakui bahwa sudah cukup mengenal sepak bola Indonesia.
Mulai dari menggunakan rantis ke lapangan dan jadwal yang tiba-tiba berubah.
Pasca Tragedi Kanjuruhan banyak pelajaran yang dida dapatkan langsung saat menjadi pelatih di Indonesia.
"Tidak, musim lalu lebih buruk. Karena pemain timnas milik Persija tidak ada di dalam tim, pemain U-23 tidak ada di dalam tim, liga berhenti selama dua bulan karena Tragedi Kanjuruhan."
"Banyak hal terjadi di Indonesia dan kami sudah terbiasa."
"Pengalaman pertama saya datang ke pertandingan sepak bola memakai tank, juga untuk pemain asing kami."
"Tidak bagus menjalankan sepak bola seperti ini," pungkasnya.
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar