Hal tersebut diungkapkan Nguyen Tuan Kiet sebagai pelatih yang menegaskan anak didiknya tidak akan kalah.
Meski kalah dari segi postur, mentalitas dan daya juang Vietnam patut dipertimbangkan oleh tim-tim lain termasuk Prancis.
Nguyen sepenuhnya menyadari bahwa anak asuhnya harus tampil maksimal karena bisa berlaga pada FIVB Challenger Cup 2023 merupakan momen langka.
"Kami bertujuan untuk membuat pemain kami bermain dengan kemampuan terbaik mereka," ucap Nguyen, dilansir dari laman TheThaoSGGP.
"Ini adalah kesempatan langka bagi bola voli putri khususnya dan dunia voli Vietnam pada umumnya untuk pamer ke negara lain."
"Kita mungkin kecil secara fisik, tapi secara mental kita tidak akan kalah," tuturnya menambahkan.
Beberapa media Vietnam seperti TheThao memprediksi bahwa kans merebut kemenangan atas Prancis sebesar 30 hingga 50 persen.
Chau Le Thanh selaku anggota hubungan internasional Federasi Bola Voli Vietnam menilai peluang menang mencapai 50-50.
Prancis dipandang akan kesulitan meski mereka bermain di kandang sendiri tapi tekanan akan selalu ada.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | thethaovanhoa.vn |
Komentar