"Saya masuk pada babak pertama dan melakukan ini-itu. Akan tetapi, ketika dia mendatangi saya untuk mendoakan yang terbaik, saya sangat menghormatinya."
“Saya tahu apa yang terjadi di lapangan tetap di lapangan. Saya melihat dia di akhir pertandingan dan berharap baik-baik saja," ucap Bellingham menambahkan.
Lebih lanjut, menurut Bellingham, perseteruan di atas lapangan adalah hal biasa.
Gelandang asal Inggris itu menyadari tingginya tensi laga bisa memicu emosi pemain.
Namun, setelah 90 menit usai, rasa benci seharusnya tidak dibawa keluar arena pertandingan.
"Saya bisa menghargai ketika dua pemain mencoba untuk menang untuk tim mereka dan bisa bersatu dan saling menghormati setelah pertandingan," tutur Bellingham.
“Dia adalah pesaing yang hebat dan pemain hebat. Sama seperti saya, dia ingin menang."
"Terkadang emosi meluap. Itu adalah bagian dari permainan. Saya sangat hormat," kata dia.
Bellingham ikut berkontribusi dalam kemenangan Madrid atas Man United.
Rekrutan dari Borussia Dortmund itu membuka keunggulan Los Blancos saat laga baru berjalan enam menit.
Editor | : | Ade Jayadireja |
Sumber | : | Manchester Evening News |
Komentar