"Senin ketika kami tiba kembali di Liverpool, Hendo menunggu kami untuk mengucapkan selamat tinggal dengan benar kepada tim dan juga staf pelatih, jadi itu adalah isyarat yang sangat bagus - hal yang sangat baik untuk dilakukan."
"Saya tahu itu adalah keputusan yang sangat, sangat sulit untuk Hendo dan saya ada di sekitar atau bersamanya sepanjang waktu."
"Menyedihkan, benar-benar aneh, karena dia adalah satu-satunya kapten yang saya miliki di sini di Liverpool, tapi saya pikir itu juga menarik baginya."
Baca Juga: Kapten Argentina Saat Lawan Timnas Indonesia Pasang Target Liga Champions untuk Real Betis
"Kami akan merindukannya, tanpa keraguan, itu jelas, sebagai seorang pria dan sebagai pemain."
"Namun, seperti yang saya katakan, itulah sepak bola," tutur juru taktik asal Jerman tersebut menambahkan.
Keputusan Henderson hengkang ke Al Ettifaq sendiri sempat kontroversial.
Pasalnya, Jordan Henderson termasuk salah satu aktivis yang pro terhadap komunitas LGBTQ+.
Hal itu sangat bertentangan dengan moral-moral yang ada di dalam Al Ettifaq.
Terlepas dari hal itu, Henderson menjadi pemain kedua Liverpool yang memutuskan pindah ke Liga Arab Saudi.
Sebelumnya, Roberto Firmino yang lebih dulu memutuskan melanjutkan karier di Negeri Jazirah Arab.
Firimino memutuskan untuk membela Al Ahli.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Metro.co.uk |
Komentar