Namun, empat taktik jitu sukses diterapkan Gregoria pada pertandingannya hari ini.
Bertahan di reli panjang, sabar dan minim error menjadi kunci pemain besutan Mutiara Cardinal Bandung itu untuk menumpas perlawanan Yamaguchi. Setiap kali mulai error, Gregoria memang terlihat dengan gesture menenangkan dirinya sendiri.
"Akane adalah pemain yang sangat ulet dan mempunyai kualitas luar biasa. Sama sekali tidak mudah untuk mengalahkan dia," puji Gregoria.
"Kunci kemenangan saya adalah berani untuk mengadu rally, sabar dan tidak banyak melakukan kesalahan sendiri," terangnya.
"Di gim kedua saya banyak melakukan kesalahan sendiri lalu saya berusaha bangkit dan tidak mengulangi hal itu di gim ketiga."
Gregoria nyaris ditikung tajam pada gim ketiga, ketika kedudukan 16-15.
Bahkan ia sempat mengalami pendarahan karena lutut kirinya terluka saat mengejar bola sulit Yamaguchi.
Namun, di sinilah taktik keempat yang membuatnya bertahan. Yakni soal mindset yang terus berpikir positif dan tidak mau kalah.
"Setelah unggul lumayan di gim ketiga, pelan-pelan Akane bisa mengejar," kata Gregoria.
"Saya tidak berpikir apa-apa. Karena sebelum poin 21, saya rasa, saya tidak bisa merasa bahwa saya unggul. Karena dengan kualitas dan kegigihannya, dia bisa menyusul kapan saja."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar