BOLASPORT.COM - Dijuluki sebagai Si Tangan Batu, mantan penguasa kelas bantam ONE Championship, John Lineker, mengawali kariernya lewat tinju di umur belia.
Lineker yang kini bercokol di peringkat satu akan kembali melawan Kim Jae Woong di ONE Fight Night 13: Allazov vs Grigorian.
Dalam ajang itu, dia akan menunjukkan teknik striking kerasnya sekali lagi di arena ikonis Lumpinee Boxing Stadium Bangkok, Thailand, pada Sabtu (5/8/2023).
Jelang aksinya di ONE Fight Night 13, sang bintang MMA asal Brasil akan menegaskan perihal julukannya sebagai Hands of Stone.
Mundur ke belakang, John Lineker mendapatkan julukan itu sejak lama.
"Saya mulai berlatih tinju di usia 12 tahun. Saya menjalani sparring dengan mereka yang jauh lebih berat dan tua dari saya," kata Lineker.
"Saat itu mereka berkata bahwa pukulan saya terlalu kuat untuk ukuran dan usia saya," jelas jagoan berusia 33 tahun itu.
Karena tinjunya yang kelewat keras, Lineker pun mendapatkan julukan itu dari teman satu sasananya.
Baca Juga: ONE Fight Night 13 - Mikey Musumeci Pikirkan Sejuta Cara Habisi Jarred Brooks
Tak perlu waktu lama baginya untuk meraih pengakuan.
"Itulah saat saya mulai membangun kekuatan pukulan dan julukan Hands of Stone itu muncul."
"Semua orang yang melakukan sparring dengan saya terkagum pada kekuatan pukulan saya," kenangnya.
Tak lama setelah memulai latihannya, Lineker juga nyambi sebagai pekerja kasar saat berumur 14 tahun.
Dia pun makin mempertajam tinjunya secara tak langsung.
"Saya mulai berusaha jauh lebih awal sebagai asisten tukang batu di kontraktor sipil, mengaduk semen, membawa ember berat," jelas Lineker.
“Saya yakin hal ini sangat membantu untuk membangun kekuatan pukulan."
"Saya selalu melakukan pekerjaan kasar, selalu mengangkat berat, dan pekerjaan itu sangat membantu membangun kekuatan," lanjutnya.
Baca Juga: ONE Championship Kembali Gebrak Amerika Serikat dengan 4 Gelaran Seru pada 2024
Dewasa ini, Lineker menambah porsi latihannya dengan angkat beban di gym.
Tak hanya fokus pada latihan berat, dia juga mengasah kelincahan dirinya lewat latihan khusus.
Hasilnya pun terlihat di mana Lineker dapat bergerak cepat sambil melancarkan tinju keras.
Lawan yang tak waspada bisa dibuat keok oleh tinju kerasnya.
“Saya sangat yakin pada kekuatan KO saya. Jika bukan karena teknik serta kekuatan, itu takkan mungkin terjadi."
"Saya kira keduanya harus berjalan beriringan," pungkas John Lineker.
Melihat rekam jejaknya di ONE Championship, Lineker telah memenangi tiga dari empat kesuksesan mengalahkan lawan via penyelesaian KO dan TKO.
Dia pun tentu ingin meraih penyelesaian serupa saat menghadapi Kim di ONE Fight Night 13.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar