Dengan proyeksi jika mereka lolos ke Liga Champions 2024-2025, kubu Bianconeri cemas hukuman tersebut malah mencoret partisipasinya di pentas antarklub tertinggi Eropa musim depan.
Oleh karena itu, Juve memilih berakit-rakit dahulu atau bersusah payah musim ini dengan menerima sanksi.
Baca Juga: BREAKING NEWS - UEFA Hukum Juventus Tak Berkompetisi di Eropa Musim 2023-2024
Pengorbanan untuk absen di Conference League tidak akan sebesar melepas tiket Liga Champions.
Sisi positifnya, mereka akan tampil all-out di kancah domestik guna mengamankan jatah ke Liga Champions 2024-2025.
"Kami memilih untuk menyudahi periode ketidakpastian dan memastikan kejelasan penuh serta kepastian kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal kami tentang partisipasi klub dalam kompetisi internasional di masa depan," bunyi pernyataan presiden klub, Gianluca Ferrero.
"Mengajukan banding dengan hasil dan waktu yang tidak tentu akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami di Liga Champions UEFA 2024-2025," lanjutnya.
Banyak yang menilai pemberian sanksi musim ini menjadi semacam titik rekonsiliasi antara UEFA dan Juventus yang sempat menegang karena keterlibatan klub dalam proyek Liga Super Eropa.
Dengan begitu, UEFA tetap bisa menegakkan kewenangan dan kendali mereka di atas klub, sementara Juve menjaga harapan agar bisa tampil di Liga Champions musim depan.
"(Sanksi itu) Simbol musim yang super-negatif bagi Juventus karena banyaknya masalah," kata legenda klub, Angelo Di Livio, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
"Kami akan memulai dari nol dengan menargetkan juara Liga Italia dan Coppa."
"Musim lalu harus dilupakan," ucap personel Bianconeri era 1993-1999.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it, Tuttomercatoweb.com |
Komentar