BOLASPORT.COM - Demi Liga Champions musim depan, Juventus ikhlas tak melakukan banding setelah dapat hukuman dilarang tampil di kompetisi Eropa dari UEFA.
Otoritas sepak bola Eropa resmi menjatuhkan sanksi kepada Juventus pada Jumat (28/7/2023) waktu setempat.
I Bianconeri dicoret partisipasinya dari kompetisi antarklub level tiga Benua Biru, UEFA Conference League 2023-2024.
Juve divonis melakukan pelanggaran finansial dalam kasus capital gain atau keuntungan modal.
Kasus ini merebak setelah polisi keuangan Italia melakukan penggeledahan kantor Juventus, November 2021 lalu.
Otoritas berwenang menemukan bahwa Bianconeri melakukan pemalsuan laporan keuangan terkait nilai transaksi mencurigakan beberapa pemain yang terjadi pada 2018-2021.
Pada level kancah domestik, mereka dihukum pengurangan 10 poin di klasemen Liga Italia 2022-2023.
Akibatnya, tim racikan Massimiliano Allegri hanya finis di peringkat 7 dan cuma mendapatkan jatah ke Conference League.
Baca Juga: AC Milan Gaspol Jadikan Yunus Musah Rekrutan Ke-8, The American Pogba yang Setara dengan 9 Pemain!
Akan tetapi, sanksi level kontinental dari UEFA membuat jatah tersebut dihapus pula disertai denda administratif yang bisa mencapai 20 juta euro.
Walhasil, Juventus hanya dapat mengikuti dua kompetisi domestik musim ini, yakni Liga Italia dan Coppa Italia.
Sementara itu, tiket Conference League siap dihibahkan ke Fiorentina, yang finis setingkat di bawah Bianconeri.
Sanksi dari UEFA justru dianggap solusi terbaik bagi Juventus musim ini.
Di mata mereka, UEFA Conference League bukan turnamen yang istimewa mengingat levelnya di bawah Liga Champions serta Liga Europa.
Absen di pentas tersebut pun dianggap bukan masalah besar.
Juventus menolak untuk melakukan banding agar sanksi mereka dihapus musim ini.
Alasannya, kalau melakukan banding, proses peradilan bakal memakan waktu lebih panjang.
Si Nyonya Tua mungkin masih punya peluang tampil di Conference League sembari menunggu hasil dari proses banding.
Namun, ada kekhawatiran bahwa investigasi lanjutan dapat menguak potensi sanksi tambahan yang bisa makin memberatkan Juve sehingga hukuman UEFA terancam digeser ke musim depan.
Dengan proyeksi jika mereka lolos ke Liga Champions 2024-2025, kubu Bianconeri cemas hukuman tersebut malah mencoret partisipasinya di pentas antarklub tertinggi Eropa musim depan.
Oleh karena itu, Juve memilih berakit-rakit dahulu atau bersusah payah musim ini dengan menerima sanksi.
Baca Juga: BREAKING NEWS - UEFA Hukum Juventus Tak Berkompetisi di Eropa Musim 2023-2024
Pengorbanan untuk absen di Conference League tidak akan sebesar melepas tiket Liga Champions.
Sisi positifnya, mereka akan tampil all-out di kancah domestik guna mengamankan jatah ke Liga Champions 2024-2025.
"Kami memilih untuk menyudahi periode ketidakpastian dan memastikan kejelasan penuh serta kepastian kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal kami tentang partisipasi klub dalam kompetisi internasional di masa depan," bunyi pernyataan presiden klub, Gianluca Ferrero.
"Mengajukan banding dengan hasil dan waktu yang tidak tentu akan meningkatkan ketidakpastian sehubungan dengan partisipasi kami di Liga Champions UEFA 2024-2025," lanjutnya.
Banyak yang menilai pemberian sanksi musim ini menjadi semacam titik rekonsiliasi antara UEFA dan Juventus yang sempat menegang karena keterlibatan klub dalam proyek Liga Super Eropa.
Dengan begitu, UEFA tetap bisa menegakkan kewenangan dan kendali mereka di atas klub, sementara Juve menjaga harapan agar bisa tampil di Liga Champions musim depan.
"(Sanksi itu) Simbol musim yang super-negatif bagi Juventus karena banyaknya masalah," kata legenda klub, Angelo Di Livio, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
"Kami akan memulai dari nol dengan menargetkan juara Liga Italia dan Coppa."
"Musim lalu harus dilupakan," ucap personel Bianconeri era 1993-1999.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Sportmediaset.mediaset.it, Tuttomercatoweb.com |
Komentar