"Tiap tahun saya rugi Rp Rp 30-50 miliar. Kenapa saya mau rugi, karena saya ingin menang," kata Pieter Tanuri dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Bali.
Pieter menambahkan, Bali United saat ini masih mendapatkan subsidi dari bisnis lain.
Bahkan dia menilai pada suatu saat nanti subsisi tersebut bisa dicabut.
Saat itu terjadi, tim Serdadu Tridatu hanya bisa memainkan pemain muda dan pemain asing yang kualitasnya menyesuikan.
Tujuannya untuk menghemat anggaran tim.
"Saat ini saya masih mensubsidi Rp 30-40 miliar, disubsidi dari bisnis yang lain."
"Mohon maaf, jika nanti saya tak sanggup lagi mensubsidi, saya akan memainkan semua pemain muda."
"Dan mencari pemain asing harganya bisa menyesuaikan," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar