BOLASPORT.COM - Bos Bali United, Pieter Tanuri, mengakui bahwa anggaran timnya untuk bermain di Liga 1 2023/2024 sangat besar.
Beberapa pos yang membutuhkan dana paling banyak adalah dari sisi belanja pemain.
Tiket penonton yang berusaha untuk menutup kebutuhan tim saat ini menjadi sorotan.
Pasalnya, suporter mereka saat ini masih dalam aksi boikot dan tidak hadir langsung ke stadion.
Tuntutan yang diajukan adalah karena mahalnya harga tiket.
Pieter Tanuri menjelaskan, dia menampik rumor yang beredar terkait manajemen yang mengambil untung tinggi dari tiket.
Musim ini Bali United meningkatkan harga tiket dari musim lalu.
Kondisi ini yang jadi dasar suporter mereka akhirnyaa melakukan aksi boikot.
Menurutnya, tidak ada tim Liga 1 yang untung dari sepak bola.
Baca Juga: Ricky Kambuaya Ngamuk di Bench Bali United, Teco Bicara 3 Hal yang Harus Diingat Pemain dan Pelatih
Berkaca dari timnya, pendapatan klub masih minus dari pengeluaran tim.
Pada Liga 1 2022/2023, mereka mendapatkan keuntungan dari penyiaran TV sebesar 5 miliar.
Sementara dari sponsor sebesar Rp 20 miliar dan melalui tiket Rp 2 miliar.
Terutama saat mendatangkan pemain-pemain baru.
Harga mahal harus mereka bayarkan demi mendapatkan pemain yang berkualitas.
Musim ini mereka mendatangkan empat pemain baru.
Yakni Adilson Maringa, Elias Dolah, Mohammed Rashid, dan Jefferson Mateus.
"Jadi artinya, tidak ada 1 pun klub di Indonesia yang profit dari kegiatan bola. Saya sampai hari ini saya belum profit."
"Karena belanja pemain dan pendapatan tak seimbang. "
"Tiap tahun saya rugi Rp Rp 30-50 miliar. Kenapa saya mau rugi, karena saya ingin menang," kata Pieter Tanuri dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Bali.
Pieter menambahkan, Bali United saat ini masih mendapatkan subsidi dari bisnis lain.
Bahkan dia menilai pada suatu saat nanti subsisi tersebut bisa dicabut.
Saat itu terjadi, tim Serdadu Tridatu hanya bisa memainkan pemain muda dan pemain asing yang kualitasnya menyesuikan.
Tujuannya untuk menghemat anggaran tim.
"Saat ini saya masih mensubsidi Rp 30-40 miliar, disubsidi dari bisnis yang lain."
"Mohon maaf, jika nanti saya tak sanggup lagi mensubsidi, saya akan memainkan semua pemain muda."
"Dan mencari pemain asing harganya bisa menyesuaikan," pungkasnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar