BOLASPORT.COM - Malaysia sedang dalam fase mencari pengganti Misbun Sidek pada jabatan Direktur Pembinaan sektor junior BAM. Nama Li Yong Bo pun mencuat.
Bulu tangkis Malaysia sedang mengalami krisis di sektor junior mereka.
Kegagalan pada Kejuaraan Dunia Junior 2022 dan terbaru di Kejuaraan Asia Junior 2023 yang digelar di Yogyakarta, membuat tim junior Negeri Jiran mendapat sorotan tajam.
Langkah berani bahkan harus diputuskan BAM setelah memecat Misbun Sidek selaku Direktur Pembinaan sektor junior.
Misbun Sidek yang pernah menjadi Kepala Pelatih tunggal putra Malaysia dan menaungi Lee Chong Wei, terkenal dengan kredibilitasnya.
Namun setelah dipindah ke sektor junior, magis pelatih berusia 63 tahun itu mendadak seperti hilang.
Entah sentuhan kepelatihan Misbun yang menguap atau memang performa para pemain junior Negeri Jiran di generasi sekarang masih kurang, tetap saja hal tersebut tidak menutupi fakta bahwa Malaysia mulai ketinggalan dalam perkembangan pemain muda.
Namun di sisi lain, memecat Misbun Sidek juga bukan hal mudah bagi mereka.
Baca Juga: Sempat Disulitkan Jonatan, Viktor Axelsen Berambisi Lebih Sangar pada Kejuaraan Dunia 2023
Apalagi dengan tanggung jawab besar dan level Misbun Sidek sebagai pelatih kondang, banyak diperkirakan akan sulit digantikan oleh sosok pelatih lain.
Seiring dengan kepincangan sektor junior, Malaysia pun berpeluang untuk mencari pengganti dari sosok pelatih luar negeri.
Nama Li Yong Bo mendadak mencuat, dikaitkan sebagai sosok yang paling pantas untuk mengisi kekosongan Misbun Sidek.
Sebagaimana dilansir BolaSport.com dari Berita Harian, gagasan itu semakin menguat ditunjang dengan kemungkinan jalan Malaysia untuk mendapatkan Li Yong Bo lebih terbuka.
Apalagi, BAM menandatangani perjanjian sponsor dengan FreeYond, perusahaan elektronik asal China.
Direktur FreeYond, Eddie Chai Woon Chet, dikabarkan punya hubungan baik dengan Li Yong Bo.
Malah, Presiden BAM, Mohammad Norza Zakaria menyebut bahwa Eddie Chai siap membawa pemain pelatnas Malaysia untuk berlatih di klub milik Li Yong Bo, Li Yongbo Badminton Academy, di Dongguan, China.
Latar belakang tersebut membuat negosiasi Malaysia untuk mendapatkan Li Yong Bo disebut mungkin saja bisa terjadi.
Li Yong Bo sendiri memang bukan pelatih sembarangan.
Di samping sosoknya yang dikenal kontroversial, ia tetaplah seorang Kepala Pelatih China berprestrasi selama 24 tahun sekaligus menjadi sosok di balik masa emas kesuksesan bulu tangkis China dalam dua dekade terakhir.
Prestasi terbesarnya jelas ketika mengantarkan China menyapu bersih lima medali emas pada Olimpiade London 2012.
Sementara itu, pemerhati olahraga Malaysia, Pekan Ramli mengatakan bahwa Malaysia memang butuh sosok Kepala Pelatih sektor junior yang memiliki reputasi yang baik.
Bahkan harus lebih baik dari Misbun Sidek, tidak bisa diisi oleh pelatih asal-asalan.
"Untuk menghasilkan pemain muda yang hebat, pelatihnya juga harus hebat. Kita juga perlu mengevaluasi pelatih yang memiliki filosofi bermain bulu tangkis yang dipraktikkan saat ini," kata Pekan Ramli.
"Bukannya permainan 'pukulan' itu tidak penting, tapi harus berjalan seiring dengan pola permainan cepat. Jadi, tingkat kebugaran pemain harus sangat-sangat tinggi."
Calon pelatih yang akan dipilih juga harus memiliki kualitas terbaik sebagai pelatih. Baik dari sisi pengetahuan dan pengalaman dari aspek pengembangan pemain, mampu berbagi ilmu dengan baik, unggul dari aspek memotivasi pemain, mampu berkomunikasi dengan jelas, sangat disiplin dan berkomitmen.
"Jika kita memiliki pelatih seperti ini, saya yakin kita bisa membawa kembali pemain muda menjadi juara dunia remaja," ujarnya.
Namun di sisi lain, ada pula yang tidak rela jika Malaysia menggunakan jasa pelatih luar. Salah satunya Roslin Hashim, mantan tunggal putra Negeri Jiran.
"Kalau ada pelatih lokal yang benar-benar mumpuni, kenapa tidak," kata Roslin.
"Kami mengutamakan pelatih yang ada di sini, jadi kenapa harus mendatangkan dari luar negeri. Kalau sama sekali tidak ada yang memenuhi syarat dan standar, barulah kami akan cari kandidat dari luar," kata dia.
Baca Juga: Lee Zii Jia Dkk Ambyar Saat Japan Open 2023, Media Malaysia Anggap Indonesia Lebih Baik
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar