BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tak mau terlena dengan keuntungan yang mereka dapat pada babak pertama Australian Open 2023.
Ahsan/Hendra langsung lolos ke babak 16 besar usai lawan mereka, Kevin Lee/Ty Alexander Lindeman (Kanada), tak datang ke pertandingan.
Dengan begitu, The Daddies tak perlu bersusah-susah lagi untuk menjalani pertandingan.
Ahsan/Hendra mendapatkan waktu istirahat lebih panjang karena baru akan bermain pada hari Kamis (3/8/2023) pada babak kedua Australian Open 2023.
"Ini pertama kali dalam sejarah, saya menang WO. Lawan malah tak datang," ucap Ahsan dalam siaran pers PBSI.
"Ada keuntungannya, saya bisa menjaga kondisi. Istirahat saya jadi lebih banyak," kata Ahsan.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2023 - Menangi Drama Set Point, Apriyani/Fadia Lolos dari Lubang Jarum
Meski begitu juga ada kerugian yang berdampak bagi Ahsan/Hendra karena keduanya tidak bisa beradaptasi dengan arena di Quaycentre, Sydney, Australia.
"Kerugiannya, kami tidak bisa tes lapangan. Tidak bisa beradaptasi dengan angin dan laju shuttlecock. Kerugian yang utama, kami nggak bisa mencoba lapangan," ujar Hendra.
Apalagi lawan yang akan dihadapi Ahsan/Hendra pada babak kedua nanti tidak mudah.
Ahsan/Hendra akan menghadapi ganda putra asal Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han.
Soal rekor pertemuan, Ahsan/Hendra memang masih jauh mendominasi dengan rekor (5-1).
Namun di pertemuan terakhir Ahsan/Hendra takluk dua gim dari Lu/Yang dengan skor 19-21, 17-21 pada babak kedua Denmark Open 2022.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2023 - Pelajaran 22 Menit Fajar/Rian untuk Wakil Tuan Rumah Non-peringkat
Selain itu, hasil berbeda didapat ganda putra Indonesia lainnya yang menelan kekalahan.
Adalah Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani harus menyerah kalah 19-21, 16-21 dari Akira Koga/Taichi Saito asal Jepang dalam laga berdurasi selama 39 menit.
Pada gim pertama, Sabar/Reza sebetulnya sudah bisa menyusul dan menyamakan kedudukan menjadi 19-19. Sayang dalam kondisi ini, mereka malah kurang tenang. Keduanya terburu-buru untuk segera mematikan lawan.
"Tadi kami bisa menyusul menjadi 19-19. Pola main kami sebenarnya sudah enak dan bisa menyusul. Tapi setelah itu kami malah terburu-buru. Sayang gim pertama kami kurang tenang. Sebaliknya, lawan malah lebih tenang," tutur Reza.
Menurut Sabar, pada gim kedua, permainannya memang bisa dikatakan kalah start. Pengumpulan poinnya selalu ketinggalan. Wakil Indonesia ini sudah berusaha terus mengejar, tetapi belum mampu juga melewati hadangan lawan.
"Kami sudah berupaya, tetapi tidak bisa melewati perolehan angka lawan. Kita akui, lawan bermain lebih ulet dan tidak gampang mati sendiri," tukas Sabar.
Menurut Reza, performa di kejuaraan level super 500 ini memang menurun dibanding hasil tahun lalu. Pada turnamen 2022, Sabar/Reza bisa melaju sampai babak kedua.
"Tahun lalu kami sampai babak kedua. Sementara tahun ini malah sudah kalah di babak pertama. Kami sudah berusaha yang terbaik, tetapi lawan memang lebih baik," ujar Reza.
Baca Juga: Update Ranking Race to Guangzhou - Anthony Ginting Terlempar, Indonesia Kosong pada 3 Sektor
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar