Setelah selalu bermargin satu angka, Shesar mulai tertinggal jauh ketika melakukan kesalahan sendiri beberapa kali.
Selain itu, pancingan netting tipis dari Wangcharoen mulai membahayakan, sulit diantisipasi Shesar hingga ia tertinggal 6-11.
Tertinggal lima angka ternyata bukan masalah berarti bagi Shesar. Selepas jeda interval, ia mampu menahan laju angka lawan.
Shesar merampok empat angka beruntun dan mempertipis jarak menjadi 10-11.
Sejak itu, situasi lawan menjadi lebih tertekan, membuat kesalahan sendiri. Sedangkan Shesar makin nyaman mulai mengejar Wangcharoen dan berhasil berbalik unggul 13-12.
Setelah kedudukan 16 sama, situasi makin krusial bagi kedua pemain.
Setelah sempat kembali tertinggal, Shesar akhirnya menyamakan kedudukan dengan 18-18.
Persaingan makin sengit, tapi Shesar bermain lebih gesit dan sabar menunggu peluang menyerang.
Akhirnya ia mampu berbalik unggul dan meraih match point 20-19.
Tanda ada drama adu setting, pemain asal Sukoharjo itu langsung memanfaatkan kesempatan tersebut dan menutup gim kedua dengan kemenangan 21-19.
Kemenangan ini sekaligus membalaskan dendam kekalahan Shesar dari Wangcharoen pada 7 tahun silam.
Tepatnya ketika Shesar pernah kalah tiga gim dari pemain yang akrab dipanggil Gun itu pada Indonesia Masters 2016, dengan skor 21-19, 16-21, 12-21.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2023 - Praveen/Melati Pijak 16 Besar dengan Skor Kembar
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar