Padahal, Yahya menyebut saat pertandingan, begitu ada chant rasialis di Stadion GBK, dia sudah meminta petugas PT LIB untuk menghentikan pertandingan sementara.
Permintaan itu belajar dari Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
"Waktu sidang Kanjuruhan, saat kami menjadi saksi, salah satu pertanyaan adalah 'Kenapa ketika ada chant seperti itu, pertandingan masih dilanjutkan?'," ujar Yahya Alkatiri.
"Padahal, mengacu pada regulasi pertandingan bisa diberhentikan. Saya sudah bicara ke LIB, tetapi salah satu petugas LIB tetap melakukan itu."
"Makanya, saya sempat menanyakan LIB ini cuma mau menyelenggarakan sampai selesai atau faktor keamanan juga didukung," tambahnya secara tegas.
Akibat petugas PT LIB yang saat itu memantau pertandingan Persija vs Persebaya dianggap abai atas imbauan pihaknya, Yahya Alkatiri langsung menjalin komunikasi dengan Direktur Operasional PT LIB, Asep Saputra.
Baca Juga: Tanpa Suporter Tamu, Liga 1 2023/2024 Tetap Meriah dan Pecahkan Rekor
"Saya sudah berkomunikasi dengan Direktur Operasional PT LIB," ujar Yahya Alkatiri.
"Bahwa kemarin petugas di lapangan ketika saya infokan seperti itu, dia tidak mengiyakan dan hal itu sebenarnya berisiko," lanjut Yahya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar