"Misalnya pada Japan Open, Kim So-yeong/Kong Hee-yong juara. Do Indonesia Open sebelumnya Lee So-hee/Baek Ha-na yang juara."
"Kami berharap bisa seperti ganda putra yang memiliki enam pasang. Itu regenerasinya luar biasa. Tetapi memang teknik ganda putra dan putri itu berbeda," aku Greysia.
"Saat ini sementara Race to Olympics Apriyani/Fadia dan Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi yang paling berpeluang. Mau tidak mau kita harus menerima bahwa memang Indonesia belum ada peluru yang lain."
"Dari sini kita harus menerima dan sebagai suporternya mereka. Dan juga mungkin pelatihnya harus mengejar mereka supaya mereka bisa masuk ke dalam delapan besar."
Suatu negara pada sektor ganda baru bisa meloloskan dua pasang jika wakil di negara tesebut masuk di jajaran 8 besar dunua.
"Dari situ masalah teknik, masalah fisik, dan lainnya itu sudah tidak bisa berubah banyak. Yang sekarang harus diselesaikan adalah masalah mental. Bagaimana kita mau menuju masuk dulu di dalam delapan besarnya ini," ucap Greysia.
"Jadi, jika mereka bertanya kepada saya salahnya di mana, tekniknya kurang apa, dan sebagainya, itu saya tidak akan jawab lagi. Saya cuma bisa bilang bahwa kalian pemain benar-benar harus tahan dengan stres yang ada."
Menurut Greysia, dalam Race to Olympic, pemain harus fokus. Jika kalah, tidak boleh terlalu lama memikirkan harus cepat bangkit.
"Karena tidak ada lagi waktunya dan pertandingan lain sudah menunggu. Nah, itu yang saya coba utarakan ke mereka langsung dan bisa berjuang," ujar Greysia.
Dalam persaingan ganda putri dunia, China, Korea Selatan, dan Jepang paling menonjol saar ini.
"Mereka tidak berjuang melawan negara lain, tetapi berjuang dengan negara mereka sendiri. Mereka setiap individu ingin sekali masuk ke Olimpiade. Jadi, itu yang membuat mereka jadi selalu baik (performanya)."
"Kompetisi dalam negeri sudah sangat kompetitif. Jadi, tidak heran kalau misalnya dulu waktu 2020 Jepang ada empat pasang, China ada tiga pasang, Korea ada dua atau tiga pasang," kata Greysia.
"Indonesia Bulgaria, Denmark, Thailand, Malaysia ada satu, ha-ha-ha. Itulah yang saya berharap nantinya bisa ada banyak pasangan ganda putri," ucap Greysia.
Baca Juga: Greysia Polii Ungkap Fakta Kasus Match Fixing Olimpiade 2012 yang Buat Dia Tidak Ajukan Banding
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar