Mereka sempat memimpin di awal gim kedua dari 3-0, kemudian 13-12. Namun sejak itu mereka seperti kembali terbawa pola permainan lawan.
"Tadi di awal gim kedua, memang kami bisa bangkit. Pola kami bisa masuk," ujar Pramudya.
"Namun setelah itu, kami seperti kembali ke pola yang sama di gim pertama. Terus ditekan dan tidak berkembang permainannya," tambah pemain 23 tahun itu.
"Kami sebenarnya sudah mencoba dan sempat bisa bangkit di gim kedua. Namun, kami kurang konsisten. Akhirnya, ya ditekan dan diserang terus," sahut Yeremia.
Dengan demikian Pram/Yere menelan kekalahan keempat kalinya dalam total lima kali pertemuan melawan Hoki/Kobayashi.
Target mereka kini berusaha kembali bangkit dan menatap turnamen selanjutnya.
Tidak lolos ke Kejuaraan Dunia 2023, Pram/Yere langsung fokus menuju turnamen pada bulan depan yaitu China Open dan Hong Kong Open 2023.
"Setelah itu, kami harus kerja lebih keras lagi. Kami akan membenahi semua kekurangan untuk menghadapi kejuaraan China dan Hong Kong Open," kata Yeremia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | PBSI |
Komentar