BOLASPORT.COM - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berjibaku sampai tiga gim dalam meladeni permainan H.S Prannoy pada Australian Open 2023.
Sayangnya, upaya kerja kerasnya masih belum berakhir manis setelah ia tersingkir pada pertemuan yang terjadi di babak perempat final Australian Open 2023, Jumat (4/8/2023).
Walau penampilannya sempat meyakinkan di awal laga, tetapi itu belum cukup untuk menghentikan laju Prannoy yang dikenal sebagai salah satu tunggal putra kuda hitam India.
Mengantongi gim pertama dengan solid tidak menjamin Ginting mampu menjalani laga dengan mudah.
Ia harus rela berakhir dengan kekalahan rubber game dengan skor 21-16, 17-21, 14-21.
Ginting yang tampil sejak babak pertama Australian Open 2023 dengan lutut kanan berbalut tapping cukup banyak, mensyukuri pertandingan dia hari ini bisa tuntas setidaknya tanpa cedera, meski hasilnya jelas bukan yang diinginkan oleh pemain asal Cimahi tersebut.
"Syukur bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Memang kalah, tetapi saya sudah berjuang semaksimal mungkin. Saya sudah menerapkan berbagai macam cara dan strategi di lapangan," kata Ginting dalam siaran pers PBSI.
"Tadi dalam pertandingan itu saya dan lawan sudah ngadu semuanya di lapangan. Ya teknik, fisik, dan strategi permainan," lanjut juara Singapore Open 2023 tersebut.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2023 - Fajar/Rian Kandas di Tangan Pawang Ganda Putra Indonesia
Pertemuan Ginting dengan Prannoy memang selalu sengit.
Rekor head-to-head kedua pemain itu bahkan imbang 2-2.
Dalam dua pertemuan terakhir, Ginting selalu menjalani laga sampai tiga gim tiap kali menghadapi Prannoy, yang pernah menaklukkan Viktor Axelsen di BWF World Tour Finals 2022 itu.
Adapun pada laga hari ini, Ginting mengakui bahwa ia paling banyak kecolongan pada gim ketiga alias pada gim penentuan.
Niat hati ingin meladeni reli lawan dahulu, tapi Ginting justru terbawa arus sang juara Malaysia Masters 2023 tersebut dan sulit merebut kendali permainan.
"Kunci lawan bisa menang adalah di gim ketiga. Lawan bisa lebih memegang kendali permainan dari awal. Saat memimpin, lawan juga lebih cepat dalam menerapkan perubahan pola," ulas Ginting.
"Dari awal memang pertandingan demikian ketat. Kami berdua lebih mencoba di pola dan strategi masing-masing. Sayang di gim kedua saya banyak mati-mati sendiri. Tadi meski ketinggalan di gim kedua, saya tetap berusaha untuk terus menerapkan pola permainan untuk persiapan menghadapi gim ketiga."
"Gim ketiga, lawan memang bisa lebih mengontrol permainan dari awal. Dia terus mencoba membawa saya ke tempo permainannya."
"Saya sebenarnya bisa meladeni dan malah bisa dapat poin. Tetapi harus diakui, lawan memang sudah memegang kendali permainan," tandasnya.
Kekalahan tersebut membuat Ginting akan kembali rehat untuk dua pekan ke depan sebelum mempersiapkan diri menuju panggung akbar Kejuaraan Dunia 2023.
Ajang bergengsi tersebut akan diselenggarakan di Denmark, pada 21-27 Agustus 2023.
Baca Juga: Australian Open 2023 - Juara Dunia Ganda Putra Malaysia Masih Buntu, Rekor Sempurna Ternoda
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI |
Komentar