"Pagi ini di FP2, feeling di lintasan basah tidak begitu buruk, akan tetapi kami tidak membuat sebuah langkah maju."
"Saya membuat sebuah kesalahan di kualifikasi 1 dan kemudian saya harus berhenti di garasi."
"Lalu temperatur bannya menjadi dingin dan saya cuma bisa membuat satu putaran."
"Kami akan mencoba untuk membuat peningkatan untuk memperbaiki feeling-nya, dan kemudian kita akan melihat hasilnya."
Quartararo mendapatkan posisi start terburuk sepanjang kariernya di MotoGP di samping akan start dari posisi buncit untuk pertama kalinya.
Baca Juga: Marco Bezzecchi Harus Rela Tinggalkan Tim Valentino Rossi Jika Tetap Ingin Penuhi Ambisi di Ducati
Padahal Quartararo pernah dikenal cepat seperti Iblis, dari sinilah julukan El Diablo tercipta, dalam time attack alias adu cepat di lap tunggal.
Dia masih memegang rekor pole sitter termuda di MotoGP serta memenangi gelar BMW M Award, penghargaan akhir musim yang ditentukan dari hasil kualifikasi, pada 2020 dan 2021.
Akan tetapi, tren performa Quartararo kemudian justru menurun hingga puncaknya adalah musim ini karena efek pengembangan motor M1.
Langkah Yamaha mengejar tenaga dan kecepatan puncak, sesuai permintaan Quartararo, harus dibayar dengan kemunduran dalam kecepatan lap tunggal.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Yamahamotogp.com, Crash.net |
Komentar