BOLASPORT.COM - Perlahan mulai terungkap apa yang menjadi penyebab keterpurukan tunggal putra nomor satu Malaysia, Lee Zii Jia, dalam satu tahun belakangan.
Lee Zii Jia kembali harus kembali mengubur impiannya untuk melangkah ke laga puncak setelah tersingkir di semifinal Australian Open 2023.
Meski demikian, pencapaian Juara Asia satu kali itu melaju sampai ke fase empat besar suatu turnamen sebenarnya sudah lebih dari cukup.
Jika dibandingkan dengan beberapa hasil turnamen Lee Zii Jia dalam lima turnamen terakhir, hasil di Australian Open 2023 paling mending.
Tunggal putra 25 tahun itu sedang mencoba bangkit dari keterpurukan sejak terus-terusan tersingkir di babak-babak awal.
Penderitaan early exit atau tersingkir di dua babak awal sudah dialami Lee Zii Jia sebanyak 10 kali hanya pada tahun ini.
Enam catatan minor terjadi secara beruntun mulai.
Dia terjegal di Kejuaraan Asia (32 besar), Malaysia Masters (16 besar), Singapore Open (32 besar), Indonesia Open (32 besar), Korea Open (32 besar), dan Japan Open (32 besar).
Hasil itu membuat Lee Zii Jia sampai terlempar dari peringkat 10 besar dunia.
Dari semula sempat bertengger sebagai tunggal putra nomor dua dunia pada awal tahun 2023, Lee Zii Jia kini merosot ke peringkat 17 dunia.
Pergantian pelatih ke Wong Tat Meng, mantan pelatih ratu bulu tangkis An Se-young, juga belum sepenuhnya memberikan tuah berarti.
Namun lebih dari itu, terungkap bahwa permasalahan Lee Zii Jia ternyata ada pada dirinya sendiri dan lebih ke perihal non-teknis.
Sebagaimana yang ia utarakan setelah laga semifinal Australian Open 2023, Lee Zii Jia mengaku lebib tertekan saat bertanding dengan status unggulan.
Ekspektasi terhadap Lee Zii Jia dari negaranya memang tinggi sejak pensiunnya Lee Chong Wei dan kesuksesannya memenangi All England Open pada 2021.
Penampilan pemain kelahiran Kedah, Malaysia, itu kini perlahan bisa membaik karena terbebas dari ekspektasi sebagai calon juara.
Kekalahannya dari Weng Hong Yang pada semifinal Australian Open 2023 pun terjadi setelah melalui pertandingan yang sengit selama 1 jam 21 menit.
Sanggup memaksakan rubber game, Lee Zii Jia harus menyerah di tangan sosok yang disebut sebagai titisan Lin Dan itu dengan skor 19-21, 21-13, 13-21.
Pada intinya, Lee Zii Jia merasa jauh lebih nyaman jika bermain dengan status underdog alias non-unggulan.
"Rasanya menyenangkan bermain di lapangan tanpa tekanan, karena peringkat saya lebih rendah," kata Lee Zii Jia dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Saya sedang mengejar pemain yang berperingkat lebih tinggi."
"(Karena) begitu sudah ada di atas, ada tekanan yang dirasakan di sana. Tapi yah saya yakin ini memang tantangan bagi kita semua," tandasnya.
Lee Zii Jia tentunya tetap harus siap dengan tekanan apabila ingin naik ke level yang lebih tinggi.
Hasil Australian Open 2023 diharapkan Lee untuk bisa membuat penampilannya menjadi lebih konsisten ke depannya.
"Saya senang dengan hasil ini (semifinal), tapi secara pribadi saya merasa masih ada banyak hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan kembali kepercayaan diri saya," ucap Lee.
"Saya tahu ini bagian dari proses, dan saya harus sangat sabar," pungkas dia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar