Namun, Muhammad Iqbal dkk. mendapatkan pelajaran berharga dari pertandingan semalam.
Menurutnya, para pemain Timnas U-17 Indonesia bakal belajar banyak usai kebobolan dari situasi set-piece.
"Sudah bermain progress daripada pertandingan Rabu kemarin, pemain lebih berani main build up, organisasi bertahan lebih baik, tapi kami kecewa 3 gol juga melalui set piece, ini yang menjadi evaluasi kami," kata Bima Sakti usai laga.
Bima Sakti mengaku sebelum laga ujicoba kesulitan untuk menganalisis permainan Kashima Antlers U-18 karena tidak banyak video bisa diintip.
"Memang agak kesulitan mencari analisa video mereka, kita hanya dapat seniornya dan Timnas Jepang jadi kami memang sedikt lengah di set piece," ujar Bima Sakti.
Akan tetapi, secara keseluruhan baik pemain inti maupun pengganti memiliki kontribusi yang baik di dalam laga ujicoba ini.
Meski hanya laga ujicoba, namun Bima Sakti tak ingin skuat asuhannya menganggap remeh pertandingan ini, dia pun menjajal banyak pemain namun tetap mengutamakan pemain-pemain yang menjadi tulang punggung kerangka tim, seperti M. Iqbal kemudian dua pencetak gol, Figo dan M. Rizki.
"Ada perubahan beberapa pemain, pemain yang masuk banyak berkontribusi besar, tapi ya kami evalausi lagi."
"Pertandingan kedua ini kami lebih mengutamakan pemain yang menjadi tulang punggung nanti di persiapan piala dunia, yang pasti kami kerangka tim sudah ada tinggal nanti mencari tambahan-tambahan.
"Banyak pemain yang belum main, tapi kami memberikan kesempatan pemain yang ada, karena kami sudah harus mengerucut pemain yang sudah pasti menjadi kerangka tim itu yang kami pertahankan," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Tribun Bali |
Komentar