BOLASPORT.COM - Johann Zarco merespons positif ketertarikan LCR Honda untuk meminangnya setelah ia terancam kehilangan tempat di Prima Pramac.
Asa Zarco untuk mempertahankan dukungan motor pabrikan dari Ducati besar berpotensi pupus pada MotoGP 2024.
Posisi Zarco dikabarkan akan diambil alih Marco Bezzecchi yang tampil trengginas pada musim ini bersama Mooney VR46.
Baca Juga: Gagal Finis Lagi di MotoGP Inggris 2023, Marc Marquez Perpanjang Periode Tersuram
Zarco tidak mungkin terlibat operasi tukar guling karena jika Bezzecchi pindah, tempatnya akan diisi pembalap Akademi VR46 lainnya yaitu Franco Morbidelli.
Zarco tahu betul opini publik terhadap dirinya bahwa ia tidak mungkin bisa menang.
Sejak debut di kelas para raja pada musim 2017, nasib juara dunia Moto2 dua kali tersebut kurang mujur.
Zarco sama sekali belum pernah memenangi balapan apapun walau sudah naik ke tangga podium sebanyak 19 kali.
"Saya tahu, banyak orang mengatakan tentang saya, bahwa saya tidak memenangkan apapun," kata Zarco, dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Tapi saya seorang prajurit yang tangguh. Saya akan berjuang untuk mendapatkan tempat di tim saya saat ini. Saya tahu, saya butuh hasil yang bagus sekarang."
Jika gagal mempertahankan tempatnya di Pramac dan pindah ke Gresini seperti kabar burung yang beredar, sudah pasti Zarco tidak akan mendapatkan motor pabrikan Ducati lagi.
Ditambah usianya yang sudah menginjak 33 tahun, Zarco dianggap lebih punya peluang jika pindah ke ajang balap sebelah, WSBK.
Di WSBK Ducati juga mendominasi seperti halnya di MotoGP. Akan tetapi, Zarco tidak mau.
Zarco lebih senang untuk pindah ke tim lainnya di MotoGP.
Saat ini Zarco dikaitkan dengan LCR Honda. Tim milik Lucio Cecchinello itu sedang mencari pengganti Alex Rins yang resmi pindah ke Monster Energy Yamaha.
Zarco cocok dengan profil pembalap yang dicari Cecchinello.
Di tengah krisis yang dialami Honda, Cecchinello dikabarkan mencari sosok berpengalaman seperti Zarco untuk ikut membantu pengembangan.
Di MotoGP Zarco sudah memperkuat tiga pabrikan berbeda yaitu Yamaha, KTM, dan Ducati. Rider asal Prancis ini bahkan sempat melakoni uji coba bersama Suzuki.
Zarco menyambut ketertarikan dari LCR Honda dengan positif.
Pada 2019 LCR sempat menjadi destinasi sementara Zarco di tengah upayanya menyelamatkan karier pasca-kegagalan dengan KTM.
Zarco pun tak melihat pindah ke Honda sebagai keputusan yang gila meski pabrikan asal Asaka, Jepang, itu sedang tidak berada dalam kondisi yang baik-baik saja.
Meski demikian, bukan berarti Zarco serta merta mau pindah. Setidaknya untuk saat ini.
"Honda adalah Honda," kata Zarco.
"Saya akan melihat diri saya sebagai pembalap yang bisa membantu Honda. Saya sudah punya tujuan semacam itu sejak saya keluar dari KTM. Tapi hasilnya tidak bagus."
"Pindah ke Honda tentu bukan pilihan gila."
"Hanya saja, saat ini saya melakukan semua yang saya bisa agar bisa bertahan di Pramac dulu dan mempertahankan keunggulan kami di klasemen tim MotoGP 2023 bersama Jorge Martin."
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar