BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengalami insiden dengan Luca Marini (Mooney VR46) jelang akhir balapan MotoGP Inggris 2023.
Quartararo cukup ambisius meraih hasil terbaik mengingat dirinya harus mengawali balapan dari posisi buncit di urutan ke-22.
Hujan yang mulai turun memberikan El Diablo kesempatan untuk melesat ke zona 10 besar pada balapan yang digelar di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (6/8/2023).
Hingga akhirnya duel tercipta antara juara dunia MotoGP 2021 itu dan adik Valentino Rossi.
Keduanya juga sempat terlibat aksi saling menyalip. Puncaknya saat balapan tersisa tiga lap lagi.
Quartararo menyundul motor Marini sampai fairing depan motornya terlepas dan bagian depan motornya tampak rusak parah.
Baca Juga: Nestapa Marc Marquez di MotoGP 2023 Belum Berhenti, Jorge Lorenzo Ingatkan Gejala Kena Mental
Meski begitu, Quartararo masih bisa kembali ke garasi untuk mengambil motor cadangan dengan ban basah dan berhasil finis di urutan ke-15 untuk membawa pulang satu poin.
Mengenai insiden tersebut, Quartararo mengakui itu bukan sebuah kesalahan.
Menurutnya wajar terjadi karena dirinya mulai menemukan banyak kesulitan untuk menyalip Marini.
"Itu bahkan bukan sebuah kesalahan. Ketika Anda mengalami begitu banyak kesulitan untuk menyalip pembalap," kata Quartararo dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Anda berada di batas maksimal sehingga Anda harus banyak mencoba. Pada akhirnya, itulah yang terjadi."
"Sayangnya, saya kehilangan seluruh fairing. Tapi ya, itu bisa terjadi," ujar Quartararo.
Front fairing ❌ Top 10 hopes ❌
A contact with @Luca_Marini_97 marked a gutting end to @FabioQ20's charge in the closing stages of the race! ????#BritishGP ???????? pic.twitter.com/k7BQEpDbtM
— MotoGP™???? (@MotoGP) August 6, 2023
Meski begitu, Quartararo setidaknya memiliki balapan yang bagus sebelum mengalami insiden tersebut.
Dia menjelaskan YZR M-1 sedang mencoba fairing baru dan beberapa komponen yang berbeda.
"Ya. Kami mencoba fairing baru, kami menggunakan shock yang berbeda dan swingarm yang berbeda," ucap Quartararo melanjutkan.
"Saya belum pernah menguji motor dengan set-up ini, tapi saya bilang kami harus mencobanya."
"Hal utama adalah untuk melihat bagaimana fairing mempengaruhi pengendalian. Saya rasa Anda bisa memahaminya dengan baik di trek ini karena ada banyak perubahan arah yang cepat."
"Kami tidak tahu bagaimana pengaruhnya terhadap kecenderungan wheelie karena Anda tidak memiliki fase akselerasi yang cukup di sini. Kami akan melihatnya dengan baik di Austria nanti," tutur Quartararo.
Baca Juga: Bukan Pilihan Gila, Johann Zarco Siap Bawa Honda Kembali ke Jalan yang Benar, tapi...
Menurutnya, mengawali balapan dari posisi ke-22 hingga ke urutan ketujuh adalah sesuatu yang luar biasa.
"Naik dari posisi 22 di grid ke posisi ketujuh adalah hal yang luar biasa. Lalu apa yang terjadi, terjadilah. Itu sulit," ujar Quartararo.
"Ketika Anda menyalip seorang pembalap dan kemudian dia menyalip Anda lagi di lintasan lurus dan melihat ke arah Anda, itu membuat frustrasi."
"Tapi bagi saya itu adalah balapan terbaik yang bisa saya tunjukkan. Memang kami tidak finis di posisi itu, tapi kami tahu kecepatannya ada di sana," kata sang Juara Dunia 2021 dengan menyoroti sisi positifnya.
Namun, ia mengatakan Yamaha belum menemukan basis baru.
"Kami tidak bisa mengubah dari motor standar kami ke motor ini," kata Quartararo.
"Ada begitu banyak perubahan dan saya tidak merasa lebih baik. Ya, saya mampu menyalip dalam balapan, tetapi saya juga mengambil lebih banyak risiko dari posisi terakhir di grid."
"Kami akan mempertahankan fairing ini, ini sangat menarik. Kami melihat handling-nya tidak buruk dan mudah-mudahan downforce-nya lebih baik"
"Saya pikir untuk Red Bull Ring kami akan menggunakan motor standar dengan fairing baru," ujar pembalap pabrikan Yamaha itu.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar