Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

6 Bulan Tanpa Gelar, Pelatih Akui Apriyani/Fadia Hanya Tampilkan Kapasitas 30 Persen Saat Bertanding

By Delia Mustikasari - Senin, 7 Agustus 2023 | 12:35 WIB
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat tampil pada babak 16 besar Australian Open 2023 di Quaycentre, Sydney Olympic Park, Australia, Kamis (3/8/2023).
PBSI
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat tampil pada babak 16 besar Australian Open 2023 di Quaycentre, Sydney Olympic Park, Australia, Kamis (3/8/2023).

 

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, kembali terhenti lebih cepat pada turnamen yang diikutinya. 

Terbaru, pasangan peringkat ke-12 dunia itu terhenti pada babak 16 besar Australian Open 2023 setelah menelan kekalahan dari Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard (Thailand).

Pada pertandingan yang berlangsung di Quaycentre, Sydney Olympic Park, Australia tersebut, Apriyani/Fadia terbilang menderita kekalahan menyakitkan.

Pasangan yang berstatus sebagai unggulan enam itu sempat unggul pada gim pertama.

Namun di poin krusial, mereka lalai dan hilang konsentrasi sehingga tersusul.

Peristiwi yang hampir sama juga terulang pada gim kedua.

Seolah tak kapok ditikung tajam, Apriyani/Fadia lagi-lagi tertinggal saat sudah susah payah mengejar dan sempat berbalik unggul.

Apriyani/Fadia akhirnya kalah dengan skor super sengit, 19-21, 21-23.

"Hasil pemain ganda putri pada Australian Open 2023 memang tidak sesuai dengan harapan," kata pelatih ganda putri nasional Indonesia, Eng Hian, dalam siaran resmi PBSI.

"Apri/Fadia dan Ana/Tiwi belum mampu menampilkan prestasi yang membanggakan. Terbukti kedua pasangan ini sudah tersisih pada babak kedua," ucap Eng Hian.

"Penampilan Apri/Fadia dalam enam bulan terakhir memang belum kembali seperti dulu. Keduanya belum mampu menampilkan performance terbaik," aku Eng Hian.

Menurut pria yang akrab disapa dengan Didi itu, kapasitas bagus yang ditunjukkan Apriyani/Fadia selama persiapan latihan  hilang dan tak bisa direalisasikan dalam pertandingan.

"Bisa saya katakan, dari kualitas dan kapasitas hasil latihan, rasanya hanya 30 persen yang muncul atau ditampilkan di pertandingan," ujar Eng Hian.

"Apa penyebab mereka tidak bisa menampilkan level permainan menyamai kemampuan dan kualitas seperti dalam latihan, tentu membutuhkan waktu untuk menjawabnya. Apa mereka kini jadi takut kalah, belum ketemu jawabannya."

"Sekarang ini Apri/Fadia lagi kembali mencari bentuk permainan terbaik, mulai dari teknik maupun dari mental bertanding. Mereka diharapkan bisa tampil ke penampilan terbaik seperti saat pertama kali diduetkan dan muncul di turnamen internasional."

Baca Juga: Australian Open 2023 - Evaluasi Tunggal Putra Indonesia, Anthony Ginting Harus Lebih Konsisten, Jonatan di Strategi

Sementara itu untuk Ana/Tiwi meskipun belum mampu melangkah lebih jauh, Eng Hian menilai ada hal yang positif.

"Performanya sudah meningkat, kendati hasilnya memang belum sesuai harapan," ucap Eng Hian.

"Mereka ini memang perlu dipoles dan diperbaiki segala kekurangannya. Memang tidak bisa instant. Perlu waktu untuk mendongkrak performa mereka."

Sebelumnya, Apriyani mengaku kecewa setelah kembali tersingkir lebih cepat pada turnamen yang diikutinya.

"Ya harus diakui, kami akhirnya kalah," ucap Apriyani kecewa, dalam siaran pers PBSI.

Kekalahan tersebut semakin terasa menyakitkan karena disertai catatan negatif.

Pada Australian Open 2023, ini merupakan kekalahan kedua Apriyani/Fadia secara beruntun dari Aimsaard/Aimsaard.

Terakhir kali mereka ketemu pada Kejuaraan Asia 2023 yang berlangsung di Dubai.

Pasangan yang pernah menjadi juara Singapore Open 2022 itu gagal membalaskan dendam kekalahan mereka.

Ditambah lagi, hasil ini menambah goresan luka dalam kekalahan prematur Apriyani/Fadia yang terus terjadi dalam beberapa turnamen terakhir.

Lima dari tujuh turnamen terakhir yang diikuti mereka, selalu berakhir dengan kekalahan di baak pertama atau kedua.

Pada Singapore Open 2023, Thailand Open 2023 dan sekarang Australian Open 2023, mereka kandas di babak 16 besar.

Sedangkan pada Japan Open 2023 dan Kejuaraan Asia 2023 malah langsung tersisih di babak pertama.

Hal yang membuat osisi Apriyani/Fadia makin tersudutkan adalah mereka tidak tahu apa yang menjadi penyebab inkonsistensi penampilan mereka.

Terlebih seringkali kekalahan mereka juga dihiasi dengan cara unggul duluan tapi malah tertikung di akhir. 

"Padahal dari awal bisa terus memimpin dalam perolehan poin. Namun justru di poin-poin tua, kami malah kurang bisa tampil konsisten dalam menjaga keunggulan poin," ucap Apriyani.

"Bola-bola yang sebenarnya gampang, (tapi) malah tidak bisa kami matikan," katanya.

"Lawan yang sebelumnya ketinggalan poin, malah bisa menyusul. Permainannya jadi makin berkembang. Lawan juga jadi tambah percaya diri," tutur peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama Greysia Polii tersebut.

Penurunan performa yang dialami Apriyani/Fadia ini telah terjadi hampir delapan bulan terakhir.

Setelah debut fantastis sebagai pasangan duet pada tahun lalu, mereka sempat membuat gempar peta persaingan ganda putri dunia. Apriyani/Fadia melesat tajam dengan menumbangkan wakil-wakil top 10.

Namun seiring berjalannya waktu, permainan mereka mulai mudah ditebak lawan. Konsistensi menurun hingga serangan monoton membuat Apriyani/Fadia 'mudah' terjegal.

Tipe main serang mereka yang agresif, kini perlahan dimentahkan dengan reli-reli serang khas ganda putri yang menguras tenaga. Terburu-buru di poin kritis juga sering menjadi penyebab mereka kehilangan angka.

Penampilan Apriyani/Fadia di ajang BWF World Tour masih belum memuaskan sejak terakhir kali menjadi kampiun pada Singapore Open 2022.

Baca Juga: Australian Open 2023 - Raih Titel Ke-5 Tahun Ini, Stok Ganda Campuran China Berbahaya Makin Bertambah

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : PBSI.id
REKOMENDASI HARI INI

Cristiano Ronaldo Cetak Gol ke-913, Al Nassr Hajar Wakil Qatar di Liga Champions Asia

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Newcastle
11
18
10
Fulham
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
12
16
10
Empoli
12
15
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136