BOLASPORT.COM - Tiga tunggal putri Indonesia mengikuti Australian Open 2023. Mereka adalah Putri Kusuma Wardani, Komang Ayu Cahya Dewi, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Dua wakil baru menjalani debut pada turnamen BWF World Tour Super 500 yakni Komang dan Ester.
Komang menjadi wakil tunggal putri Indonesia yang meraih hasil lebih baik dengan mencapai babak kedua, sementara Putri KW dan Ester langsung terhenti pada babak pertama.
"Penampilan tiga pemain tunggal putri pada Australian Open memang belum seperti harapan. Meski begitu, banyak pelajaran yang bisa diambil para pemain muda kita dari kejuaraan super 500 ini," kata asisten pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Jaenudin dalam siaran resmi PBSI.
"Putri KW yang kita harapkan bisa membuat performa bagus, juga belum berhasil. Dia sudah tertahan pada babak pertama. Hasil latihan tidak bisa ditampillan di pertandingan," aku Herli.
Herli mengakui bahwa performa Putri KW sedang tidak bagus.
"Ada penurunan, terutama di segi keyakinan dirinya. Dulu dia bisa tampil penuh percaya diri, kini ada penurunan," ucap Herli
Untuk Ester dan Komang, mereka mendapat banyak pelajaran dan pengalaman.
"Kedua pemain yang baru pertama kali tampil di turnamen level super 500," ujar Herli.
Mereka mendapat pemahaman bahwa tampil pada super 500 itu berbeda dengan di kelas International Challenge atau super 100.
"Di turnamen ini, mereka bertemu dengan pemain yang lebih bagus segalanya. Kualitas, teknik, kemampuan, pengalaman, dan kematangan," ucap Herli.
"Ester dan Komang bisa terbuka matanya. Mereka melihat bahwa peta persaingan di level super 500 itu tidak mudah, jauh lebih berat, dan sengit."
"Dari kekalahan keduanya, semoga bisa menjadi pelecut untuk memperbaiki dan meningkatkan performanya."
Menurut Herli, Komang dan Ester harus bisa mengejar ketertinggalannya untuk berlatih dan bersiap lebih baik lagi.
"Untuk tampil di super 500, Ester dan Komang harus bisa belajar dari pengalaman dan kekalahannya pada Australian Open ini," tutur Herli.
"Pelajaran berharga yang dipetik dari kekalahan ini, Ester dan Komang memang harus berlatih lebih keras lagi," ujar Herli.
Sebelumnya, Komang mengaku bersyukur meski hanya mencapai babak kedua Asutralian Open 2023.
"Meski hasilnya kalah di babak kedua, saya tetap bersyukur karena saya bisa tampil untuk pertama kali di turnamen level super 500," aku Komang.
"Saya di sini bisa bertemu dan melawan pemain yang lebih senior dan punya pengalaman lebih banyak," ujar Komang.
"Saya jadi tahu di sisi mana yang harus dibenahi. Yang pasti masih banyak kekurangannya. Saya juga paham di mana kurangnya yang harus diperbaiki."
"Saya harus tetap berlatih lebih keras lagi agar bisa lebih siap lagi menghadapi kejuaraan selanjutnya," kata Komang.
Sementara itu, Indonesia masih mengemas 8 gelar.
Tim bulu tangkis Merah Putih tidak mendapat tambahan gelar dari tiga turnamen terakhir. Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda putra) menjadi runner-up pada Korea Open 2023.
Jonatan Christie (tunggal putra) yang menjadi satu-satunya wakil pada final Japan Open 2023 juga harus puas berada di posisi kedua.
Terakhir, Indonesia membawa pulang satu titel dari Chico Aura Dwi Wardoyo (tunggal putra) dari Taipei Open yang masuk turnamen BWF World Tour Super 300.
Namun, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pertiwi (ganda putri) harus puas menjadi runner-up.
Sebelumnya, Indonesia hanya mendapat posisi runner-up melalui Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra) dari Indonesia Open 2023.
Anthony menjadi penyelamat Merah Putih pada dua turnamen yakni pada Singapore Open 2023 (Super 750) dengan raihan titel juara dan saat tampil di rumah sendiri meski belum berhasil naik podium kampiun.
Sebelumnya, Indonesia harus puas meraih posisi runner-up pada tiga turnamen.
Fikri/Bagas menjadi runner-up turnamen BWF World Tour Super 500 itu setelah kalah cukup telak dari ganda putra andalan baru China, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 10-21, 15-21.
Itu adalah kedua kalinya Fikri/Bagas tampil pada final turnamen BWF World Tour 2023, tetapi dalam dua final tersebut, mereka harus puas naik podium runner-up.
Sebelumnya Fikri/Bagas kalah di final Orleans Masters 2023.
Mantan Juara All England Open 2023 tak disangka justru kandas di tangan pasangan muda China lainnya, Chen Bo Yang/Liu Yi.
Secara keseluruhan, Fikri/Bagas sebenarnya menjaga gengsi bulu tangkis Indonesia dalam empat turnamen BWF terakhir.
Indonesia masih nihil gelar dari Orleans Masters, Sudirman Cup, Malaysia Masters hingga Thailand Open 2023
Pencapaian terbaik adalah runner-up yang diraih Fikri/Bagas tersebut serta runner-up dari Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri) pada turnamen Malaysia Masters 2023.
Pada Malaysia Masters 2023, hanya Gregoria yang bertahan hingga laga puncak.
Baca Juga: 6 Bulan Tanpa Gelar, Pelatih Akui Apriyani/Fadia Hanya Tampilkan Kapasitas 30 Persen Saat Bertanding
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar