Pria yang juga menjabat sebagai pelatih Timnas U-23 Indonesia di Asian Games 2023 nanti itu mengatakan bahwa menjalani dua profesi tak akan mudah.
Apalagi dia pernah merasakan juga jadi pegawai BUMN yakni PT POS Indonesia dan juga menjadi pelatih.
Situasi tersebut tidak mudah, oleh karena itu dia akhirnya memutuskan fokus di sepak bola saja.
“Saya tidak tahu nanti bagaimana kariernya setelah pemain itu masuk Kepolisian,” kata Indra Sjafri.
“Cuma dari pengalaman saya, tidak bisa memerankan dua karier, makannya saya berhenti dari PT Pos, tidak mungkin,” ucapnya.
Lebih lanjut, pelatih yang berhasil membawa Timnas U-22 Indonesia meraih medali emas di SEA Games 2023 ini mengatakan seharusnya pemain tak perlu terlalu mengkhawatirkan masa depannya.
Indra menilai apabila para pemain fokus dengan sepak bola, hasil yang didapatkan bakal memuaskan.
Namun, dia menekankan bahwa sikap ini adalah sudut pandangnya pribadi.
Sebagai orang yang telah lama bergerak di dunia sepak bola, dia menilai keputusan yang diambil sembilan pemain itu tidak tepat.
Baca Juga: PSSI Berdiskusi dengan Persija Terkait Pemanggilan Pemain Timnas U-23 Indonesia
Indra Sjafri tak setuju dengan keputusan yang diambil para pemain muda tersebut.
“Saya saja berhenti dari PT POS Indonesia. Apa lagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya,” tutur Indra.
“Menurut saya, melihat anak saya yang pertama bermain, Rafi, begitu dia bekerja pasti ada hambatan."
"Dia mau meninggalkan pekerjaan risih, tidak main bola juga profesinya dia,” tambahnya.
“Saya tidak melarang dia menentukan sikap karena ini pilihan individu."
"Tetapi saya sebagai orang yang bergerak di sepak bola profesional, jangan ada ketakutan untuk pemain-pemain yang benar-benar ingin berkonsentrasi di sepak bola,” pungkasnya.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar