BOLASPORT.COM - Rumor tentang mendekatnya nama Johann Zarco menuju paddock tim satelit Honda, LCR, sudah sampai ke telinga Marc Marquez.
Marquez turut mengikuti perkembangan bursa transfer MotoGP yang terus bergerak pada pertengahan musim MotoGP 2023 ini.
Salah satu yang sedang panas diperbincangkan dalam topik ini adalah tentang siapa yang bakal mengisi kekosongan Alex Rins, di LCR Honda.
Sudah dipastikan bahwa Rins memutuskan pergi dari Honda untuk membela Monster Energy Yamaha pada musim depan.
Sejak kabar resmi tersebut keluar, mulailah desas-desus tentang siapa yang akan menggantikan posisi Rins di tim milik Lucio Cecchinello tersebut.
Marquez pun sudah mendengar bahwa ada nama pembalap Prima Pramac, Johann Zarco yang dikaitkan.
Terlebih pengalaman pernah membela tim LCR juga dimiliki pembalap asal Prancis tersebut. Sehingga rumor untuk kembali ke sana pun menguat.
Posisi Zarco memang sedang terhimpit dan terancam kehilangan tempatnya di Ducati setelah Marco Bezzecchi menginginkan dukungan motor pabrikan yang tidak bisa ia dapatkan jika menetap di Mooney VR46.
Baca Juga: Alex Rins Terluka Sejak Honda Mengabaikannya, Bos LCR pun Tak Bisa Berbuat Banyak
Tim Ducati memang hanya bekerja sama untuk memberikan set motor pabrikan pada dua pembalap utama mereka di Ducati Lenovo, dan dua pembalap di Prima Pramac, sesuai perjanjian kerja mereka.
Rumor makin kuat setelah Zarco sempat memberikan tanggapannya ketika dikaitkan Honda.
Melansir dari Speedweek, ia bilang, bahwa ia siap untuk membawa Honda ke jalan kesuksesan lagi, jika opsi ke Honda memang jadi jalan keluarnya agar bertahan di MotoGP.
Namun, Zarco masih berharap besar untuk bisa bertahan di Ducati meski itu akan dipindah ke tim satelit Si Merah Borgo Panigale yang lain.
"Honda adalah Honda," kata Zarco.
"Saya akan melihat diri saya sebagai pembalap yang bisa membantu Honda. Saya sudah punya tujuan semacam itu sejak saya keluar dari KTM. Tapi hasilnya tidak bagus," ucap Zarco.
"Pindah ke Honda tentu bukan pilihan gila. Hanya saja, saat ini saya melakukan semua yang saya bisa agar bisa bertahan di Pramac dulu dan mempertahankan keunggulan kami di klasemen tim MotoGP 2023 bersama Jorge Martin," tuturnya.
Tanggapan Zarco itulah yang kini direspons Marc Marquez.
Marquez secara tersirat memberikan sinyal kepada pembalap 33 tahun itu bahwa menjadi pembalap di Honda dalam periode saat ini, tidaklah mudah.
Juara dunia delapan kali itu berkaca dari silih bergantinya rekan setim dia di Repsol Honda, pun dengan di LCR. Arus pembalap yang datang dan pergi begitu cepat, seolah menandakan ada yang 'sulit' membuat para rider itu bertahan di skuad Jepang.
"Dia (Zarco) adalah pembalap yang bagus, dia punya banyak pengalaman bertahun-tahun dan sekarang adalah pembalap dari skuad Ducati," ucap Marquez dikutip BolaSport.com dari AS.
"Mungkin itu akan jadi pilihan yang bagus. Tetapi, pada akhirnya sudah banyak pembalap yang mampir ke Honda dan mereka semua punya komentar dan masalah yang kurang lebih sama," ucap dia.
"Logikanya, kalau semakin banyak pembalap cepat datang ke sini, maka (tim) akan semakin membaik. Sebagaimana saya kedatangan rekan setim saya (Joan Mir) yang merupakan juara dunia dengan pabrikan lain, juga ada Alex Rins yang telah memenangi banyak balapan di Suzuki."
"(Namun) keduanya sekarang menderita. Tapi ya mudah-mudahan di masa depan kita bisa membalikkan keadaan dan Honda menjadi motor yang banyak diinginkan lagi," tandasnya.
Honda memang mengalami pergantian susunan pembalap yang cukup sering dalam beberapa tahun belakangan.
Dari Jorge Lorenzo, Alex Marquez yang notabene adik Marc sendiri, lalu Pol Espargaro, hanya bertahan sebentar di Repsol Honda.
Kemudian di tim satelit LCR Honda, Alex Marquez dan Alex Rins pun juga tidak betah lama.
Semua feedback mereka rata-rata hampir sama, yakni tentang sulitnya mengendalikan RC213V. Dan sekarang, motor milik pabrikan yang bermarkas di Asaki, Jepang itu pun mulai terasa 'asing' bagi pawangnya sendiri, Marc Marquez.
Baca Juga: Kerja Bareng Alberto Puig Bikin Marc Marquez Boncos, Manajer Repsol Honda Kena Sentil
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | AS |
Komentar