Pun soal isu yang mengaitkan Marquez ke pabrikan lain di MotoGP sebelum kontraknya habis pada 2024, Watanabe tidak menampik bahwa itu telah mewakili situasi suram di Honda saat ini.
"Presiden Grup Honda, Toshihiro Sanbe, dan saya percaya bahwa kami harus melakukan sesuatu dan sesegera mungkin," imbuhnya.
Watanabe menjabat sebagai Presiden HRC sejak 2022.
Salah satu kebijakan dalam masa kepemimpinannya adalah penyatuan proyek Honda di ajang balap roda dua dengan roda empat yang tadinya berada di luar HRC.
Transfer ilmu dari tim pengembangan mobil balap diharapkan Watanabe bisa menjadi salah satu solusi untuk periode kelam di MotoGP.
Dia mengambil contoh bagaimana Honda mengalami kebangkitan di F1 berkat kerja sama dengan divisi mesin pesawat jet mereka.
Kolaborasi yang mengatasi masalah reliabilitas itu mengubah mesin Honda dari "mesin GP2" menjadi "mesin pencetak gelar" bersama Red Bull Racing pada 2021 sampai sekarang.
Watanabe berharap Honda bisa kembali memimpin pengembangan motor di MotoGP dengan inovasi-inovasi mengesankan seperti sebelumnya.
"Kalau kami lebih menggunakan kekuatan semua di Honda, saya yakin kami bisa memperluas cakrawala lebih jauh dan menemukan teknologi baru," kata Watanabe.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | shinsho-plus.shueisha.co.jp |
Komentar