Tunggal putri dunia saat ini diisi oleh persaingan empat pemain yakni An Se-young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), Chen Yu Fei (China), dan Tai Tzu Ying (Taiwan).
Menurut Komang, untuk bisa mengejar permainan pemain papan atas dia memerlukan banyak kesempatan bertanding dan menambah kualitas latihan.
Baca Juga: Lomba Kereta Peti Sabun Hadir Kembali di Bandung Setelah 35 Tahun
"Mulai dari kecepatan kaki dan ketahanan di lapangan. Itu yang lebih diperhatikan lagi," ucap pemain peringkat ke-45 dunia itu.
"Pelatih (Indra Wijaya) memberi saya masukkan agar menambah kekuatan kaki dan power di pukulan. Kualitas permainannya juga ditambah."
"Kalau dari pelatih tidak ada target spesifik untuk saya karena memang mungkin untuk bermain di level atas beliau juga tahu posisi saya di mana. Yang terdekat mencapai peringkat 40 besar atau 30 besar dunia dulu," kata Komang.
Pada 2022, Komang masih banyak mengikuti turnamen challenge dan turnamen Super 100.
Sejak Maret 2023, tim tunggal putri Indonesia memiliki pelatih bari yakni Indra Wijaya yang sebelumnya merupakan pelatih Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM).
"Program latihan yang diberikan coach Indra bagus, beliau juga tegas orangnya, terus selalu memikirkan program ke depan," aku Komang.
"Kami tunggal putri masih memiliki kekurangan teknis dan non-teknis. Tetapi, faktor non-teknis lebih banyak sebenarnya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar