Suatu negara bisa mengirim maksimal dua wakil (sektor ganda) jika bisa mencapai peringkat delapan besar dunia.
"Kalau saya sebenarnya ingin mengirim dua pasang ke Olimpiade, tetapi harus realistis satu dulu," ujar Amon.
Saat ini, ganda campuran Indonesia tengah menjadi sorotan. Setelah Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, belum ada ganda campuran Indonesia yang masuk dalam persaingan papan atas dunia.
"Saat ini masuk tahap perbaikan. Kemarin saat ditinggal kak Richard (Mainaky) dan coach Nova (Widianto) juga dalam keadaan yang tidak baik-baik saja ya. Hanya butuh waktu saja. Saya baru beberapa bulan juga, saya akan perbaiki," tutur Amon.
Selain dua pasang ganda campuran Indonesia, pemain di luar pelatnas, Dejan/Gloria juga masuk dalam peta persaingan menuju Olimpiade Paris 2024.
"Persaingannya ya positif ya. Mereka dari Djarum juga ya otomatis mereka dibantu oleh (kak Richard) di sana."
"Tekanan pasti ada, tetapi ya kita jalani sajaa, positive thinking saja. Kami sudah dibantu oleh psikolog, sedang dalam proses perbaikan. "
Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan bahwa sektor ganda campuran sudah dibantu Joko Mardianto dan Hendra Aprida Gunawan yang merupakan mantan pebulu tangkis ganda campuran nasional Indonesia.
"Kalau tidak bagus, kami tidak akan pilih. Sekarang sedang kami coba dulu di ganda campuran," ucap Rionny.
Baca Juga: Cerita Komang Ayu tentang Debut Turnamen Super 500 yang Tertunda
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar