Torehan apik mereka tidak lepas dari performa yang cukup menjanjikan sejak mereka dipasangkan.
Mereka sudah menggondol dua gelar BWF World Tour dari Orleans Master dan Taipei Open 2023.
Meski langsung berstatus unggulan sebagai pasangan yang terhitung anyar, Chen/Toh tetap merendah.
"Kalau dihitung lagi dari hari pertama kami dipasangkan, baru delapan bulan," ungkap Chen Tang Jie dikutip BolaSport.com dari New Straits Times.
"Kami masih melihat diri kami sebagai pasangan baru. Terutama ketika dibandingkan dengan mereka yang sudah berpasangan tiga atau empat tahun."
"Dengan memenangi dua gelar bukan berarti kami sudah menjadi spesial. Masih banyak sekali yang harus kami pelajari dan harus kami tingkatkan. Kami selalu saling mengingatkan diri kami tentang itu," tandasnya.
Pada babak 32 besar, Chen/Toh berpotensi ketemu pasangan Hong Kong, Lee Chun Hei Reginald/Ng Tsz Yau yang notabene juga anak didik pelatih Indonesia lainnya, Flandy Limpele.
Jika menang, mereka akan berpotensi ketemu pasangan unggulan Prancis, Thom Giqcuel/Delphine Delrue pada babak 16 besar.
"Kami tidak mau meremehkan siapapun," tegas Tang Jie.
"Fokus utama kami adalah bisa memberikan penampilan terbaik di lapangan. Apalagi kami menurun di tiga turnamen terakhir kemarin (Korea, Japan, Australian Open)."
"Jadi untuk Kejuaraan Dunia 2023, kami tidak akan menekankan apakah target itu realistis atau tidak. Selama kami saling percaya dan menjaga kepercayaan diri kami, tidak ada batasan untuk potensi kami," ucapnya menyemangati diri sendiri.
Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2023 - Kata Fajar/Rian Soal Potensi Jumpa Musuh Bebuyutan dari Korea
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar